Aquino, juga dikenal di Filipina dengan nama panggilan Noynoy, adalah satu-satunya putra dari dua ikon demokrasi negara itu.
Ibunya, adalah mendiang mantan Presiden Corazon Aquino, yang meraih kekuasaan setelah penggulingan diktator Ferdinand Marcos pada 1986. Selama kudeta militer yang gagal pada 1989, ia selamat dari upaya pembunuhan oleh tentara nakal ketika mencoba membela ibunya.
Ayah Aquino dan senama, mantan senator Benigno Aquino Jr, tewas di bandara internasional Manila sekembalinya dari pengasingan pada tahun 1983. Pembunuhan itu dipandang sebagai dorongan untuk pemberontakan rakyat dan penggulingan Marcos tiga tahun kemudian.
Sebelum terpilih sebagai presiden pada 2010, Aquino menjabat sebagai senator dari 2007 hingga 2010, dan sebagai anggota Kongres dari provinsi Tarlac dari 1998 hingga 2007.
Kematian ibunya pada akhir 2009 menyebabkan curahan dukungan yang melambungkan Aquino ke kursi kepresidenan dalam pemilihan 2010.
Setelah meninggalkan kantor pada tahun 2016, Aquino tidak menonjolkan diri ketika sekutu Duterte melanjutkan kritiknya terhadapnya, dan saat dia menghadapi tuntutan hukum terkait dengan pembunuhan pasukan komando pada tahun 2015. Dia juga menjadi sasaran serangan online oleh para pendukung presiden petahana.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar Presiden Filipina di sini