Marsal yang diduga jadi korban pembunuhan itu menjadi sorotan publik.
Terkait dengan hal ini, anggota DPR RI Martin Manurung mengutuk keras peristiwa tersebut.
Ia juga meminta Polri khususnya Polda Sumatera Utara mengusut tuntas kasus itu.
Ketua DPP Partai NasDem ini mengatakan aksi tersebut dapat dikategorikan tindakan premansime.
Maka dari itu, sesuai dengan program Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang sedang gencarnya membasmi aksi premanisme, kejadian ini juga merupakan tantangan yang harus diselesaikan segera mungkin oleh Polri.
Baca: Wartawan di Sumut Tewas Ditembak, Teman Korban Singgung soal Pemberitaan THM Jadi Sarang Narkoba
Baca: Pengakuan Nur Hadi Wartawan Tempo saat Dianiaya: Dicekik, Ditampar, hingga Dipukuli 10-15 Orang
“Saya mengutuk keras kejadian pembunuhan rekan pers tersebut," kata Martin, Sabtu (19/6/2021), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Apa pun motifnya, ini adalah pelanggaran hukum. Jika memang berkaitan dengan tugas-tugas jurnalistik, ada jalur yang disediakan undang-undang. Karena tugas jurnalistik itu juga dilindungi oleh undang-undang,” ungkapnya.
Anggota legislatif dari daerah pemilihan Sumatera Utara 2 ini juga meminta kasus tersebut menjadi atensi Polri.
“Saya yakin Polda Sumut mampu mengusut tuntas kejadian ini. Dan saya minta siapa pun yang terlibat agar diusut tuntas dan diberi hukuman berat," ucap Martin
"Secara pribadi saya menyampaikan turut berdukacita. Semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan penghiburan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mara Salem Harahap ditemukan tewas ditembak di dalam mobilnya saat berada tak jauh dari kediamannya di Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sumatera Selatan, Sabtu, (19/6/2021), dinihari.
Marsal adalah seorang wartawan media online yang pernah terlibat kasus pemerasan.
Rencana Siregar, teman dan kerabat korban, mengatakan Marsal sempat memberitakan tentang tempat hiburan malam yang jadi sarang narkoba di Kota Siantar.
Menurut Rencana, sejak Marsal memberitakan tempat hiburan malam jadi sarang narkoba, ada pihak yang mengajukan komplain.
"Mereka memprotes tempat hiburan malam sarang narkoba. Cuma saya tidak mau menyebutkan nama. Jadi untuk lebih lanjut bisa melalui Facebook atau medianya," kata Rencana di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Sabtu (19/6/2021).
Dia mengatakan pihak yang memprotes itu melayangkan komplain sekitar dua minggu yang lalu.
"Dia mengeluhkan ada orang yang protes tentang pemberitaan itu," kata Rencana.
Kendati demikian, Rencana tidak ingin berspekulasi lebih lanjut.
Rencana hanya tahu bahwa Marsal sempat memberitakan tempat hiburan malam (THM) jadi sarang narkoba dan perjudian.