Bahkan, Johnny G Plate meminta agar Netflix tidak memuat film atau serial original produksi luar Indonesia.
"Kita minta Netflix original jangan dulu, lah di Indonesia, gunakan dulu hasil kreativitas anak Indonesia sendiri dulu, kalau bisa," kata dia.
Pernyataan ini mendapat kritikan dari warganet.
Banyak di antara mereka mengatakan, film Indonesia sudah banyak tersedia di Netflix, meski tidak sebanyak film-film asing.
6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (28,5%)
Nama menteri lain yang dilayak diganti adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki.
Sama seperti Yasonna Laoly dan Tjahjo Kumolo, Teten Masduki adalah menteri dari PDI-Perjuangan.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 2 September 2015.
Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Luhut Panjaitan.
Namun, Teten Masduki kena reshuffle dan mengakhiri jabatannya sebagai KSP pada 17 Januari 2018.
Jabatan Teten Masduki akhirnya diisi oleh Moeldoko hingga kini.
7. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (27%)
Nama menteri selanjutnya yang dianggap layak diganti adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul Yasin Limpo adalah mantan Gubernur Sulawesi Selatan sekaligus Partai NasDem.
Namun sebelum di Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo mengawali karier politiknya sebagai kader Partai Golkar.
Ia sempat hijrah ke PDI-Perjuangan selama dua tahun sebelum akhirnya kembali ke Golkar.
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (23,8%)
Masih dari survei IPO, nama menteri lain yang dianggap layak diganti adalah Siti Nurbaya.
Dalam kabinet, ini adalah kali kedua Siti Nurbaya Bakar menjadi menteri.
Di periode pertama Jokowi, Siti Nurbaya menjabat sebagi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.