EM mencoba mengingatkan RK karena posisinya sebagai suami, seperti melansir Surya.co.id.
Awalnya, ia mencoba percaya, RK pun berubah, namun kenyataannya berkata sebaliknya.
Pada September 2020, EM kembali memergoki hal yang sama dilakukan istrinya.
Tak ayal, EM sempat marah dan melaporkan hal tersebut kepada polisi yang kemudian difasilitasi untuk dilakukan mediasi.
"Saya saat itu marah. Bahkan, saya sempat lapor ke Polsek Nguling," kata EM.
"Di sana, akhirnya difasilitasi untuk mediasi bersama menyelesaikan permasalahan ini," imbuh dia.
Dalam mediasi itu, ia mengatakan, Bu Kades juga membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Bahkan anak saya yang besar juga sempat ikut tanda tangan dalam surat pernyataan itu. Tapi ternyata terulang lagi seperti ini," tambah dia.
Baca: Hindari Stres hingga Tahan Lapar, Ini 7 Manfaat Tidur Siang saat Puasa yang Baik bagi Tubuh
Cerita lain yang diungkap EM terkait skandal perselingkuhan Bu Kades, yaitu ternyata sang istri pernah mengusirnya dari rumah.
Peristiwa tersebut terjadi Oktober 2020 atau sebulan pasca mereke dimediasi oleh pihak kepolisian.
Ketika itu, EM memergoki istrinya masih chatting mesra dengan SLM.
"Itu tahun 2020 bulan Oktober kalau tidak salah," kata EM.
Sehingga, saat penggerebekan dilakukan, posisi EM sudah tak lagi satu rumah dengan RK.
"Jadi, saat kemarin ketahuan berduaan di kamar itu, posisi saya sudah tidak satu rumah. Enam bulan saya pisah ranjang," katanya.
Meski demikian, status mereka saat ini masih sebagai pasangan suami-istri walau kini tengah proses cerai.
"Saya belum cerai. Saya dibuang karena ada orang ketiga itu," kata EM.
Baca: Diduga Ceritakan Masalah Sule soal Roasting Artis Nggak Asik, Kiky Saputri Unggah Klarifikasi
Puncak dari skandal perselingkuhan Bu Kades dengan staf prianya yakni penggerebekan yang dilakukan oleh RM, suami RK.
Saat itu, EM membuntuti Bu Kades yang datang ke sebuah rumah yang berada di Desa Dandangendis, Kecamatan Nguling, Pasuruan.