Unggahan di Instagram @dishubsurabaya itu memperlihatkan rombongan pesepeda pada Minggu (21/3/2021).
Mirisnya lagi, dalam rombongan terlihat sosok Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Meski unggahan tersebut telah dihapus dari akun instagram Dishub Surabaya, namun sebuah hasil tangkapan layar dimuat ulang di Twitter oleh @tfsurabaya.
"Pencitraan, gagal, delete konten," cuit @tfsurabaya.
Foto tersebut mengundang kritik pedas dari warganet karena tidak mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, rombongan Wali Kota juga memenuhi ruas jalan yang bukan termasuk jalur sepeda.
Tampak pula pengawalan dari polisi yang ikut tertangkap kamera mengawal rombongan tersebut.
Ditambah lagi, rombongan sepeda Wali Kota Surabaya itu juga tidak menjaga jarak selayaknya yang dianjurkan dalam protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Penghapusan foto di Instagram Dishub Surabaya tersebut dinilai sebagai bentuk sikap anti-kritik yang diterapkan oleh pemerintah.
Warganet yang geram ikut melayangkan tanggapan keras atas hal itu.
"Namanya sesuatu pasti ada pro kontra, baik buruk, kritik maupun pujian. Seyogyanya diterima saja, kalau pujian semua ya alhamdulillah, kalau kritik semua ya berarti memang ada yang salah.
Karena, saat semua kritik dibungkam, kita akan terjebak dalam echo chamber kita sendiri.
Jadilah seperti pak Dadang, bagaimana pun kemampuan aslinya, dia main masih mau meladeni main catur seseorang yang jelas-jelas jauh di atas levelnya. Itu baru tindak-tanduk seorang pejantan." tulis @tfsurabaya.
Dalam tangkapan layar yang tersebar di media sosial, banyak komentar yang telah dikirimkan oleh warganet.
"Waduw dishhub e kok malah nyontohi sek elek? Piye toh pak.. Trus biyen onok kampanye jalur sepeda iku gawe opo?" (Waduw.. dishubnya kok malah mencontohkan yang buruk? Gimana sih pak.. Trus ada kampanye jalur sepeda itu buat apa?) tulis seorang warganet yang akunnya telah disamarkan.
"Sepedaan kaak gitu kok bangga dan pede diposting di instagram. Gak malu memakai hak orang lain kayak gitu? apa gunanya ada jalur sepeda? Contoh yang sangat jelek!!" tulis yang lainnya.
Baca: 5 Kuliner Legendaris Surabaya, Coba Lezatnya Es Krim Zangrandi yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial
Baca: Kisah Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ibu Bertugas Alihkan Perhatian Korban, Ayah Mengawasi
Hal ini juga menjadi perhatian komunitas pesepeda Surabaya.
Akun Twiiter @subcyclist menyayangkan sikap pihak Dishub Surabaya yang terkesan tidak mampu menerima kritik dari masyarakat.