Kisah Sedih Gadis Tunatera Korban Pelecehan Ayah Tiri: Disuruh Pegang Alat Vital, Ibu Tak Percaya

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pelecehan seksual.

"Saat saya bercerita ibu malah mengabaikan jadi saya bingung mau cerita ke mana.  Tak ada teman untuk bercerita," terangnya. 

Hingga kini, ia masih menyimpan sakit hati dan jengkel lantaran tak ada orang yang mau mendengar ceritanya. 

"Ya masih dendam saja  di hati masih jengkel. 

Tak ada yang percaya terkait pelecehan itu, apakah karena saya seorang disabilitas?," tanyanya. 

FOTO: Ilustrasi menangis (Unsplash - Aliyah Jamous @aliyahjam)

Dia menuturkan, adapula cerita dari teman-teman disabilitas lainnya dampingan dari Sammi Insititute yang fokus membela kaum disabilitas dan kesetaraan gender. 

Cerita itu datang dari curahan hati para difabel khususnya tuna netra. 

Ada seorang disabilitas yang mengalami pelecehan seksual saat bekerja sebagai tukang pijat. 

Mereka disuruh untuk memijat alat vital pria konsumennya. 

"Korban masih magang jadi gak tahu apa yang dipegang namun setelah sadar korban kabur dari tempat itu," terangnya. 

Mirisnya, ada teman disabiltas tuna netra yang terhimpit kebutuhan ekonomi terpaksa meladeni ajakan pelanggan pijatnya dengan iming-iming uang. 

Lantaran butuh uang, takut dan terkena bujuk rayu korban akhirnya mau diajak berhubungan badan. 

"Korban saat itu terhimpit kebutuhan ekonomi," terangnya. 

Dia berpesan kepada pemerintah, para disablitas butuh perhatian lantaran sebagai kelompok rentan  pelecehan seksual.

Terutama kaum tuna netra dan tuna grahita. 

Sebab dua disabilitas tersebut memiliki kelemahan penglihatan dan mental yang menjadi sulit diungkap kasusnya saat jadi korban pelecehan. 

"Di lingkungan terdekat saja sedikit yang mau percaya pada kami karena kedisabilitasan yang kami miliki. 

Jadi banyak dari kami hanya bisa diam dan diam," tegasnya. 

Dia ingin para korban melapor ke pihak berwajib agar pelaku kapok dan para disabilitas tak dipandang sebelah mata. 

Sayangnya, para disabilitas tak mendapat dukungan dari pihak terdekat yakni keluarga karena dianggap kasus itu sebagai aib. 

Dia meminta ada keadilan bagi para disabilitas. 

Halaman
123


Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer