Aninda, sebut saja begitu, nama seorang gadis tuna netra pengidap low vision menjadi korban kekerasan seksual.
Pelakunya tak lain adalah orang terdekatnya, yaitu ayah tirinya sendiri.
Pengalaman pahit itu, bermula ketika ia masih kuliah duduk di semester 6 di sebuah kampus swasta ternama di Semarang.
Ibunya yang seorang janda, berencana untuk menikah lagi dengan seorang pria kenalannya.
Lantaran sudah memiliki hubungan cukup dekat, ia bahkan sudah diantarkan ke kampus oleh calon ayah tirinya itu.
Pada suatu ketika, ia diajak mampir ke rumah kontrakannya dengan alasan pelaku hendak memproduksi minuman sirup dagangannya.
Peristiwa itu terjadi pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB.
"Mau ngak mau saya terpaksa mengikutinya lantaran sebagai tuna netra low vision kapasitas saya ketika itu harus di antar jemput," ungkapnya, dikutip dari Tribunjateng.com, Rabu (17/3/2021).
Di rumah tersebut, pelaku sempat menyuruhnya untuk makan.
Namun, dia kaget bukan kepalang lantaran pelaku tiba-tiba saja mengeluarkan alat kelaminnya persis di hadapannya.
Sontak dia lari ke depan rumah, syok dan bingung atas peristiwa yang baru saja dialaminya.
Sebab, pelaku adalah calon ayah tirinya yang sebentar lagi menikah dengan ibunya.
"Saya kalut dan menelepon tukang ojek langganan saya untuk menjemput," terangnya.
Baca: Fakta Video Mesum Bogor : Pemeran Wanita Masih Misterius, Masuk Kamar Hotel Langsung Lucuti Baju
Pelaku sempat ketakutan dan membujuknya untuk kembali masuk ke rumah.
Namun dia menolak dan tetap bersikeras untuk pulang.
"Setelah sampai di rumah entah kenapa ibu saya marah-marah kepada saya.
Tentu hal itu membuat saya semakin takut dan enggan bercerita soal kejadian itu," paparnya.
Dia baru mulai berani bercerita saat menjelang pernikahan ibunya dan pelaku.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan lantaran menyangkut masa depannya andai hidup satu rumah dengan pelaku.