Melansir Kompas.com, status tersebut diberlakukan setelah sedikitnya 39 pengunjuk rasa tewas dalam salah satu hari paling mematikan sejak kudeta 1 Februari.
Hal itu menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Kekerasan kemarin, membuat jumlah orang tewas menjadi sekitar 126 orang, dalam protes massal sejak militer digulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan.
Para aktivis dan kelompok hak asasi yakin jumlahnya bisa lebih tinggi.
Junta telah berulang kali membenarkan perebutan kekuasaannya dengan menuduh kecurangan pemilu yang meluas dalam pemilihan November 2020.
Diketahui, pemilihan itu dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi.
Baca: Umumkan Kehamilan Anak Kedua, Kejutan Paula Verhoeven untuk Baim Wong Malah Gagal
Media yang dikelola pemerintah mengumumkan kota besar Hlaingthryar Yangon dan kota tetangga Shwepyita, akan ditempatkan di bawah darurat militer.
Kedua kota besar dan miskin tersebut dikenal sebagai pusat pabrik, khususnya pabrik garmen.
"Junta memberikan kekuasaan administratif dan peradilan darurat militer kepada komandan regional Yangon ... untuk melakukan keamanan, menjaga aturan hukum dan ketenangan dengan lebih efektif," kata seorang penyiar di TV yang dikelola pemerintah.
Sementara, tentara dan polisi melakukan tindakan keras beberapa pekan terakhir, hampir setiap hari.
Kekerasan itu dilakukan terhadap para demonstran, yang menyerukan kembali demokrasi.
Gas air mata, peluru karet dan peluru tajam pun digunakan guna memadamkan protes anti-kudeta.
Di Hlaingtharyar, polisi dan tentara bentrok dengan kekerasan.
Pengunjuk rasa yang memegang tongkat dan pisau, bergegas berlindung di balik barikade darurat.
Para pengunjuk rasa pun menggunakan tong sampah sebagai tameng.
Beberapa demonstran yang terluka berhasil diselamatkan ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan.
Namun, seorang dokter mengatakan tidak semua dapat dijangkau.
"Saya dapat memastikan 15 orang telah meninggal," kata dokter itu kepada AFP.
Dia telah merawat sekitar 50 orang dan memperkirakan jumlah kematian akan meningkat.
Baca: Umumkan Kehamilan Anak Kedua, Kejutan Paula Verhoeven untuk Baim Wong Malah Gagal