Menurutnya, niat baik untuk bertobat dan dibina dari pimpinan dan pengikut aliran Hakekok harus disambut baik.
Ia menilai, banyak persoalan yang menjadi penyebab seseorang mengikuti aliran tersebut.
Ditambah, adanya pandemi Covid-19 saat ini.
"Mereka masih mau kembali ke jalan Allah kenapa harus ditolak," ujar Irna yang juga hadir dalam pertemuan Forkopimda.
Baca: Di Hadapan Anang, Ashanty dan KD, Atta Halilintar Tahan Haru Saat Lamar Aurel Hermansyah
Baca: Sisi Gelap One Piece yang Jarang Diketahui Orang, Perbudakan hingga Pembunuhan Anak
Diberitakan sebelumnya, petugas Polres Pandeglang mengamankan 16 orang dari sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, karena diduga mengikuti aliran sesat bernama Hakkok, Kamis (11/3/2021).
Pimpinan kelompok Hakekok, Arya yang berusia 52 tahun dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing.
Hal itu usai adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.
Ritual mandi bareng itu dilakukan kelompok aliran Hakekok di sebuah tempat penampuang air area kebun sawit milik PT Gal.
Menurut polisi, A melaksanakan ritual mandi bareng bagian dari ajaran Balatasuta dengan mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh ayah dari Arya, almarhum E alias S.
Video ritual mandi bareng kelompok aliran Hakekok itu pun beredar di masyarakat.
Baca: Mulai 1 April, Google Meet Gratis Akan Dibatasi 60 Menit Saja
Baca: Stephanie Poetri Rilis Mini Album Perdananya Bertajuk AM:PM, Ajak Pendengar Hanyut dalam Karyanya
Baca: Modus Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor: Tawari Rp 1 Juta lalu Habisi Korban di Hotel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ritual Bugil Aliran Hakekok, Pimpinannya Mengaku Salah dan Siap Dibina MUI Pandeglang