Dalam Bulan Ramadhan, seluruh umat Islam di dunia wajib akan menunaikan ibadah puasa.
Seperi yang diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021 mendatang.
Berbagai persiapan dapat dilakukan mulai dari sekarang untuk menyambut bulan suci tersebut.
Persiapan itu, termasuk juga di antaranya mempersiapkan rencana asupan nutrisi bagi mereka yang menderita penyakit tertentu.
Salah satunya adalah diabetes.
Para penderita diabetes sebenarnya sudah terbiasa dengan puasa.
Lantaran mereka mengaplikasikan pola makan terjadwal untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika penderita diabetes ingin menjalankan ibadah puasa.
Apalagi berpuasa hukumnya wajib bagi setiap muslim.
Meski memang ada kondisi-kondisi tertentu yang membolehkan seseorang meninggalkan puasanya karena alasan kesehatan. Di antaranya penderita diabetes atau diabetasi.
Baca: Simak 3 Resep Es Campur yang Mudah Dibuat untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan Nanti
Baca: Jelang Ramadhan 2021, Kenali Apa Itu Nuzulul Quran, Ini Penjelasannya
Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh penderita diabetes yang akan menjalankan ibadah puasa?
Hal yang penting untuk diperhatikan, yakni keputusan berpuasa atau tidak, harus berdasarkan atas rekomendasi dokter setelah berkonsultasi sebelumnya.
Serta hal penting lainnya yakni kesanggupan diabetesi untuk bisa mengendalikan diri tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebih dengan nutrisi tubuh mencukupi, baik itu ketika berbuka puasa maupun saat santap sahur.
Jika pengelolaan makan seperti itu belum bisa dilakukan, maka ada baiknya tidak menjalankan ibadah puasa terlebih dahulu.
Saran tidak berpuasa juga diberikan kepada diabetesi yang mengalami komplikasi penyakit serius lainnya.
Adapun ada beberapa hal yang patut diperhatikan bagi diabetesi yang menjalankan ibadah puasa.
Di antaranya pemahaman bahwa pengobatan tidak dihentikan meskipun saat berpuasa. Hanya saja perlu penjadwalan ulang yang berbeda dengan hari – hari biasanya.
Pun demikian halnya dengan pola makan.
Kuantitasnya sama saja, tapi dengan jadwal yang berbeda.