Tidak itu saja, korban yang teriak makin kencang membuat Refi kalap.
Tersangka menghujamkan lagi pisau komando ke punggung dan rusuk.
Total tusukan sebanyak tujuh kali.
Melihat M terkapar, Refi sempat mencuci pisau dan tangan di kamar mandi hotel.
Setelah itu keluar kamar dan membawa kunci kamar.
AKP Verawati Taib, mengatakan saat penangkapan pelaku Refi Purnomo sempat melawan petugas.
"Tersangka sudah tahu kalau mau dijemput petugas. Waktu buka kamar kos awalnya dibukakan pintu. Terus berusaha ditutup kembali, setelah itu ia coba kabur. Namun terpaksa kita lakukan tembakan terukur agar tersangka tak melarikan diri," ujarnya.
Ketika penangkapan berlangsung, ada dua orang yakni Refi dan istrinya.
"Benar tersangka R bersama istrinya kita bawa. Namun istrinya tidak ditetapkan tersangka. Istrinya statusnya hanya sebagai seorang saksi," ungkapnya.
Istri Refi Purnomo hanya sebatas mencuci baju korban, usai membunuh.
"Saudara saksi hanya mencuci baju tersangka dan kita masih lakukan proses penyelidikan," terang AKP Verawati Taib.
Polisi kemudian menuturkan jika mucikari M, juga ditetapkan menjadi tersangka.
Dua tersangka itu masih keluarga M, yakni kakak dan adik ipar.
Mereka bernama Deri Kurniawan (22) dan Nia Kurniasih (38), keduanya asal Bandung, Jawa Barat.
Namun dalam kasus bisnis lendir ini tidak menutup kemungkinan tersangkanya bakal bertambah.
Peran Deri mengoperasikan handpone M yang jadi korban prostitusi online.
Baca: Gadis 19 Tahun Jadi Korban Keganasan Demonstrasi Myanmar, Aparat Tembak Korban di Kepala
Baca: Fakta Pembunuhan Selebgram Ari Pratama, Tewas Ditikam Pacarnya Karena Sakit Hati
"Yang mengendalikan Michat, dan semua akun sosmednya ini adalah D yang juga pacarnya," terang AKP Verawati.
Ketika disinggung terkait tarif bisnis lendir yang dikendalilam Nia dan Deri, Verawati hanya menjawab berdasarkan hasil penyelidikan dari kasus M.