Demokrat: KLB Dagelan Ini Melawan Hukum, Tidak Adil jika Pemerintah Menerima Hasil KLB Abal-Abal Ini

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan sidang, Jhoni Alen Marbun, bersama kader partai menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Cerita ini dituturkan oleh sejumlah ketua Dewan Pimpinan Cabang Demokrat Jateng. Kabarnya, mereka dirayu dengan uang mencapai ratusan juta rupiah.

Baca: Pidato Perdana Moeldoko saat Ditunjuk Jadi Ketum Demokrat Oleh KLB yang Kontra dengan Anak SBY

Ini seperti yang dikisahkan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan Mashadi. Dua orang mantan Ketua DPC Demokrat Jateng mengajaknya mengikuti KLB.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekjen, Teuku Riefky Harsya, dan jajaran pengurus Partai Demokrat lainnya saat mengumumkan pemecatan tujuh kadernya, Jumat (26/2/2021). Tujuh orang yang dipecat termasuk Marzuki Alie dan Jhoni Allen. (Serambinews.com)

"Saya ditawari bergabung ikut KLB dengan iming-iming uang DP (down payment) Rp 30 juta langsung. Kalau mau langsung tanda tangan, uang diserahkan,” kata Mashadi di Hotel Grand Candi Semarang, Jumat (5/3/2021).

Namun, ia tak tergoda oleh bujuk rayu lantaran bersepakat mendukung AHY.

Mashadi mengaku juga pernah dihubungi mantan Ketua DPC Demokrat Jateng lainnya.

"Dia to the point, bergabung saja. Katanya bahwa Demokrat ini tahun 2024 mau mencalonkan, ini katanya, mencalonkan putranya Bapak Presiden," ucapnya menirukan omongan orang yang meneleponnya.

Mashadi tak bisa memastikan pernyataan itu karena dia bergegas pamit.

Iming-iming uang juga ditawarkan kepada Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pemalang Andika Permadi. Dia dijanjikan Rp100 juta.

Baca: Moeldoko Ditetapkan Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Hasil KLB, Berhasil Kalahkan Marzuki Ali

Jika dirinya menyetujui mengikuti KLB, Andika bakalan memperoleh uang muka Rp 30 juta. “Diajak bertemu ketua DPC saat itu masih aktif.

Beliau menceritakan awalnya kalau partai Demokrat dipegang Mas AHY akan semakin tenggelam," katanya.

Andika yang berpegang teguh kepada AHY menyebut upaya yang dilakukan oleh koleganya itu sebagai upaya kudeta.

Jika dua rekannya ditawari oleh bekas orang dalam, kejadian serupa tapi tak sama dialami oleh Ketua DPC Demokrat Klaten One Krisnata.

Yang membedakan adalah tawaran mengikuti KLB itu berasal dari kader partai lain. Dia dikontak dua-tiga hari sebelum pelaksanaan KLB di Deli Serdang.

"Yang menarik dua atau tiga hari lalu ada yang menawarkan saya pribadi, tapi bukan kader Demokrat, saya tidak perlu sebut nama, kader partai lain. Meminta saya ikut KLB dan mengimingi. Enggak usahlah. Kita solid, apa pun kita bersama Pak AHY," ujar One.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Ardito Ramadhan/Riska Farasonalia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Anggap Moeldoko Lakukan "Abuse of Power" " dan "Cerita Sejumlah Ketua DPC Demokrat Jateng, Dijanjikan Dapat Uang hingga Rp 100 Juta bila Ikut KLB"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer