SOSOK Moeldoko: Panglima Pilihan SBY yang Bantah Isu Kudeta, Sekarang Pimpin Demokrat Kontra AHY

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024.

Moeldoko lalu sukses menjadi Kasdam Jaya pada tahun 2008.

Pria kelahiran Kediri ini mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat selama kurun waktu 2010-2011.

Jabatan tersebut mulai dari Panglima Divisi 1/Kostrad, Panglima Divisi III/Siliwangi, dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas.

Moeldoko berhasil mencapai jabatan sebagai KSAD 2 tahun kemudian.

Karier Moeldoko tak berhenti di situ.

Di tahun yang sama, Moeldoko diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah memasuki masa pensiun, Moeldoko dipercaya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, tepatnya mulai tahun 2008.

Dulu Bantah Isu Kudeta, Moeldoko Kini Berterima Kasih Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko resmi terpilih sebagia Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

KLB tersebut dilakukan oleh kader Demokrat yang kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, pada Jumat (5/3/2021).

Lewat telepon, Moeldoko mengucapkan terima kasih kepada para kader.

Akan tetapi dirinya menanyakan apakah pemilihan sudah dilakukan sesuai AD-ART atau tidak.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).

Diberitakan Kompas.com, dia juga menanyakan kesiapan kader untuk bekerja bersama demi kepentingan nasional.

Apa kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya dia.

"Siap," jawab para peserta KLB.

Penetapan Moeldoko sebagai ketua umum dilakukan oleh Jhoni Allen.

" Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat," kata Jhoni.

Peserta pun riuh menyatakan setuju.

"Setuju!" teriak para peserta.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer