Sebab, diketahui kegiatan berpuasa akan berdampak langsung pada kadar gula dalam darah.
Amelya kemudian menerangkan, para penderita diabetes bisa ikut berpuasa namun tetap harus memperhatikan beberapa hal.
Saran dari dr. Amelya, penderita diabetes perlu memperhatikan hal-hal tertentu, sebelum tetap memutuskan berpuasa.
Salah satunya ada melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
"Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan," ujarnya.
"Salah satunya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter," tutur dia.
Konsultasi tersebut dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan kesehatan selama berpuasa.
Gejala yang umum dirasakan penderita diabetes adalah Dehidrasi (kekurangan cairan), Hipoglikemia (gula darah rendah) dan Ketoasidosis (tingginya asam darah).
Baca: Jelang Ramadan, Simak 5 Tips Berikut Agar Badan Tidak Lemas Saat Berpuasa Seharian
Baca: Tak Sembarang Orang Boleh Ganti Puasa Ramadhan dengan Fidyah, Berikut Ini Ketentuan dan Tata Caranya
"Apakah saat berpuasa berpotensi mengalami Dehidrasi, Hipoglikemia, Ketoasidosis," terangnya.
Selain melakukan konsultasi, penderita diabetes yang tetap berpuasa juga diwajibkan untuk selalu mengontrol kadar gula darah.
"Selain itu bagi penderita diabetes yang ingun berpuasa harus rajin mengontrol kadar gula darahnya," paparnya.
Jika sudah mengikuti saran tersebut namun mengalami gejala umum penderita diabetes, maka dr. Amelya menganjurkan untuk melakukan berbuka puasa lebih cepat.
"Dalam Islam ada kemudahan berpuasa jika menderita sakit, oleh karena itu jika saat berpuasa mengalami gejala Dehidrasi, Hipoglikemia maupun Ketoasidosis dianjurkan untuk membatalkan puasanya," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tips Ahli Gizi UNS Solo Agar Kuat Puasa Jelang Ramadhan, Perhatikan Makanan Sahur di Hari Pertama