Pejuang perlawanan Palestina menembak jatuh quadcopter Israel pada hari Minggu (31/1/2021) di atas Beit Hanoun Crossing, di perbatasan utara Gaza dengan wilayah pendudukan.
Drone itu ditembak jatuh saat mengambil gambar daerah tersebut, menurut kantor berita berbahasa Arab Palestine Today.
Pada hari Senin (1/2/2021), gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon menjatuhkan sebuah kendaraan udara tak berawak Israel saat menyeberang ke Lebanon, dekat desa perbatasan Blida.
Keesokan harinya, pejuang Palestina menembak jatuh pesawat tak berawak Israel lainnya di timur kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.
Remehkan Palestina dan Lebanon
Baca: Israel Berupaya Gusur Pemukiman Palestina di Lembah Yordan, Hamas Sebut Tindakan Pembersihan Etnis
Baca: Israel Bakal Kirim 5000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Petugas Medis Palestina
Militer Israel awalnya menawarkan narasinya sendiri termasuk mengecilkan kekuatan pasukan perlawanan, meskipun mengakui insiden tersebut.
Pada hari Minggu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan sebuah unit militer yang beroperasi di dekat Gaza kehilangan salah satu drone yang sedang dalam misi.
Mengenai insiden Senin di Lebanon, militer Israel mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh di wilayah Lebanon selama operasi.
Pesawat tak berawak itu "jatuh dalam aktivitas militer," kata seorang juru bicara militer Israel seperti dikutip.
"Tidak ada kekhawatiran tentang informasi sensitif yang bocor," klaim juru bicara tersebut, tetapi tidak menjelaskan secara spesifik apakah drone itu jatuh atau jatuh.
Pada insiden terakhir, militer Israel mengatakan salah satu drone telah "jatuh" di Gaza selama aktivitas operasional pada hari Selasa, tetapi sekali lagi mengklaim bahwa "tidak ada bahaya kebocoran informasi."
Baca: Iran Remehkan Ancaman Israel, Sebut Tel Aviv Hanya Bisa Bicara, Tak Pernah Berani Menyerang
Baca: Setelah Serangan Udara, Tank Israel Gempur Palestina, Tembak Area Pemukiman Penduduk Sipil di Gaza
Wartawan dan komentator politik Richard Silverstein mengatakan kepada Press TV bahwa drone adalah "alat intelijen penting" bagi Israel untuk memata-matai negara lain.
"Saya pikir Israel benar-benar mengabaikan kedaulatan teritorial di Lebanon, di Gaza dan di tempat lain seperti Suriah dan Irak," kata Silverstein.
Unjuk kekuatan pasukan perlawanan, bagaimanapun, tidak berakhir pada hari Selasa. Angkatan bersenjata Lebanon menembakkan rudal ke pesawat tak berawak Israel yang jauh lebih besar dan lebih canggih pada hari Rabu, karena pesawat tersebut melanggar wilayah udara Lebanon.
Militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tak berawak itu tidak rusak dalam serangan itu dan melanjutkan misinya. "Rudal antipesawat baru saja ditembakkan ke arah kendaraan udara yang dipiloti dari jarak jauh IDF selama aktivitas rutin di wilayah Lebanon," katanya.