Senyawa ini berfungsi sebagai disinfektan atau pembunuh kuman dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.
Senyawa ini juga dapat merangsang usus, hati, dan pankreas untuk mencerna makanan.
Asam lambung tinggi adalah kondisi yang terjadi ketika makanan dalam lambung kembali ke kerongkongan.
Hal ini karena lower esophageal sphincter (LES) atau sfingter esofagus bagian bawah rileks dan memungkinkan asam naik ke kerongkongan.
Dinding lambung memiliki lendir (mucus) yang berfungsi melindungi lambung.
Namun, apabila jumlah lendir terlalu sedikit atau asam terlalu banyak, maka dapat menjadi luka pada dinding lambung.
Gejalanya kemudian dapat menyebabkan asam lambung.
Baca: Ramadan Sebentar Lagi, Simak Menu Sahur Praktis untuk Menjaga Tubuh Tetap Bugar saat Berpuasa
Naiknya asam lambung menyebabkan tidak berfungsinya Lower Esophageal Sphincter (LES), yaitu lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus.
Lower esophageal sphincter sendiri berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke perut.
Penyebab penyakit asam lambung ini biasanya terkait dengan:
1. Faktor kelebihan berat badan.
2. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi.
3. Terlalu banyak konsumsi kopi, cokelat, minuman keras, dan merokok.
4. Keadaan hamil dengan cara perubahan hormon.
5. Banyaknya pikiran atau stres pun bisa membuat LES menjadi tak bekerja dengan baik.
Baca: Bulan Ramadhan 49 Hari Lagi, Simak Menu Sahur yang Baik agar Kuat Puasa Seharian
Penyakit ini biasanya menyebabkan mulas pada ulu hati, kemungkinan dikarenakan asam berlebihan atau naik terus-menerus.
Heartburn atau mulas pada ulu hati adalah sensasi terbakar yang tidak nyaman yang terjadi di kerongkongan dan terasa di belakang area tulang dada, yang cenderung menjadi lebih buruk ketika berbaring atau membungkuk.
Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan sering memburuk setelah makan.