"Penyebabnya bisa beragam, dari gangguan sonar yang bisa berasal dari gangguan alam seperti gempa atau patahan bumi, atau bahkan mereka hanya mencari makan," bebernya.
Menurut Wiwied, BKSDA Jawa Timur diberi waktu tiga hari untuk mengungkap penyebab fenomena paus terdampar ini.
"Kami diberi waktu 3 hari untuk menjelaskan penyebabnya. Mohon ditunggu," ucap dia.
Catatan BKSDA Jawa Timur, Widodo, jumlah paus yang terdampar di pantai Desa Patereman, Kecamatan Bangkalan, sebanyak 52 ekor.
Camat Modung, Heri Arifin awalnya menyebut ada 49 paus yang terdampar.
"Masih ada tiga paus yang hidup, tapi terancam mati jika tidak segera dievakuasi ke tengah laut," ujar Arifin saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).
Arifin menambahkan, paus pilot yang terdampar rata-rata panjangnya 3 meter.
BKSDA melanjutkan, 49 ekor ditemukan mati, dan tiga sisanya ditemukan dalam keadaan hidup.
Tiga ekor paus yang ditemukan hidup telah digiring dan dilepaskan ke laut lepas.
Puluhan paus tersebut ditemukan nelayan sekitar pukul 14.00 WIB Kamis kemarin.
Paus-paus yang mati sudah dikubur oleh nelayan karena dikhawatirkan akan mengeluarkan bau busuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Paus Terdampar di Pantai Madura, Disebut Fenomena Langka dan Baru Pertama Kali Terjadi"