Nelayan di pantai tersebut terkejut saat mengetahui adanya puluhan paus terdampar pada Kamis (18/2/2021).
Seorang nelayan bernama Syafii Ma'arif mengaku baru pertama kali terjadi puluhan paus terdampar secara bersamaan.
"Para nelayan heran karena datangnya langsung bersamaan," tutur Syafii, Jumat (19/2/2021).
Datangnya paus tersebut bergerombol.
Peristiwa itu sempat mengagetkan nelayan karena belum pernah ada peristiwa seperti itu sebelumnya.
"Para nelayan heran karena datangnya langsung bersamaan," ungkap Syafii.
Menurut Syafii, saat air surut, paus tidak bisa bergerak.
Bahkan oleh anak-anak nelayan, dibuat mainan.
Nelayan sudah mencoba menarik paus tersebut ke tengah, tapi kesulitan.
Warga lainnya, Luthfianti mengatakan, dari pantauannya, ada warga setempat yang menaiki paus tersebut saat hendak menepi ke bibir pantai.
Luthfi mengaku tidak tahu penyebab puluhan paus itu menepi ke pantai.
"Saya cuma kasihan sama ikannya yang mati. Ada ikan paus yang luka-luka juga," ucap dia.
Terkait kejadian ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Jawa Timur bergegas melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebabnya.
Baca: Viral Foto Formasi Batuan Mirip Tiga Paus Berenang Berjajar, Ternyata di Sini Lokasinya
Baca: Nelayan Thailand Temukan 7 Kilogram Muntahan Ikan Paus, Ditaksir Harganya Capai Rp 4 Miliar
Kata Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Wilayah II Jawa Timur RM Wiwied Widodo, peristiwa ini termasuk langka.
"Ini fenomena langka, biasanya yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor, tapi ini sampai puluhan atau satu koloni. Kami sedang selidiki penyebabnya,” ujarnya, Jumat (19/2/2021).
Wiwied menjabarkan paus adalah mamalia laut yang memiliki sonar atau alat navigasi.
Koloni paus, sambungnya, bergerak mengikuti jalur sonar atau navigasinya.
Dia menyatakan gerombolan paus tidak mungkin tiba-tiba berbelok tanpa sebab, bahkan sampai terdampar.
Baca: Kaya Mendadak, Nelayan Ini Temukan Muntahan Ikan Paus di Pantai Seharga Rp 45,6 Miliar
Baca: Seekor Hiu Paus Terdampar di Pantai Trenggalek, Jawa Timur, Warga Bantu Dorong ke Laut
Untuk itu, pihaknya bakal memeriksa sampel dari paus yang terdampar itu.
"Penyebabnya bisa beragam, dari gangguan sonar yang bisa berasal dari gangguan alam seperti gempa atau patahan bumi, atau bahkan mereka hanya mencari makan," bebernya.
Menurut Wiwied, BKSDA Jawa Timur diberi waktu tiga hari untuk mengungkap penyebab fenomena paus terdampar ini.
"Kami diberi waktu 3 hari untuk menjelaskan penyebabnya. Mohon ditunggu," ucap dia.
Catatan BKSDA Jawa Timur, Widodo, jumlah paus yang terdampar di pantai Desa Patereman, Kecamatan Bangkalan, sebanyak 52 ekor.
Camat Modung, Heri Arifin awalnya menyebut ada 49 paus yang terdampar.
"Masih ada tiga paus yang hidup, tapi terancam mati jika tidak segera dievakuasi ke tengah laut," ujar Arifin saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).
Arifin menambahkan, paus pilot yang terdampar rata-rata panjangnya 3 meter.
BKSDA melanjutkan, 49 ekor ditemukan mati, dan tiga sisanya ditemukan dalam keadaan hidup.
Tiga ekor paus yang ditemukan hidup telah digiring dan dilepaskan ke laut lepas.
Puluhan paus tersebut ditemukan nelayan sekitar pukul 14.00 WIB Kamis kemarin.
Paus-paus yang mati sudah dikubur oleh nelayan karena dikhawatirkan akan mengeluarkan bau busuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Paus Terdampar di Pantai Madura, Disebut Fenomena Langka dan Baru Pertama Kali Terjadi"