Kondisi itu bisa terjadi puluhan kali dalam satu jam atau bahkan ratusan kali dalam semalam.
Akibatnya, jeda yang diikuti dengan dengkuran keras dan bangun singkat ketika kita menghirup udara.
Disarankan agar pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Perawatan paling umum untuk apnea tidur adalah mesin tekanan saluran napas positif berkelanjutan (CPAP), yang pada dasarnya adalah masker yang dikenakan oleh pasien selama tidur untuk membantu menjaga saluran udara tetap terbuka.
Baca: Menurut Feng Shui, Berikut Ini Benda-benda yang Tidak Perlu Ada di Kamar Tidur
Baca: Dampak Buruk Tidur Tanpa Bantal pada Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter
Berbaring beberapa saat setelah makan bisa membuatmu sulit tidur.
Salah satu penyebabnya adalah refluks asam, di mana asam di dalam perut naik ke tenggorokan dan menumbulkan heartburn.
Selain itu, mengonsumisi makanan bergas juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut yang dapat mengganggu tidur.
Namun, tidak cukup makan juga bisa membuat kita terbangun di tengah malam karena kelaparan.
Rasa lapar juga bisa mengacaukan gula darah saat tidur, terutama jika kamu menderita diabetes.
Terlalu lama jeda antar waktu makan dapat memicu hipoglikemia, yaitu ketika gula darah turun terlalu rendah.
Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini dapat menyebabkan tidur gelisah serta beberapa kondisi lain, seperti gemetar dan pusing.
Sebenarnya ada banyak kemungkinan penyebab mengapa seseorang sering terbangun di tengah malam.
Beberapa penyebab dapat diatasi dengan cara melakukan perubahan pola hidup, sementara lainnya tidak.
Jika kamu merasa sudah mengubah sejumlah hal namun tetap mengalami masalah tidur, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat. (Tribunnewswiki.com)
Baca: Video Viral Istri Labrak Pegawai Bank yang Diduga Pelakor, Ternyata Sudah Nikah Siri dengan Suaminya