Orang yang mengalami gangguan kecemasan bisa saja punya masalah yang terus mengganggunya, bahkan ketika tidur.
Akhirnya mengalami mimpi buruk atau denyut jantung menjadi kencang.
Dokter dari New York, Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, mengatakan bahwa beberapa orang juga mengalami serangan panic nocturnal.
Dengan kata lain, mereka mengalami episode kepanikan hebat sementara yang membuat mereka terbangun.
Jika memang masalahmu terkait dengan kecemasan, alangkah baiknya untuk meminta bantuan professional untuk mengetahui sebab dan saran perawatan terbaik.
Baca: Wajib Tau Nih, 7 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur
Baca: Kebiasaan Tidur Bisa Ketahui Potensi Serangan Jantung
Saat sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, kemungkinan kamu mengalami nokturia.
Menurut Cleveland Clinic, penyebabnya termasuk minum terlalu banyak cairan sebelum tidur, infeksi saluran kemih, hingga kandung kemih yang tidak terlalu aktif.
Diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terobati bisa menjadi faktor penyebab lainnya.
Penyakit tersebut membuat seseorang memiliki terlalu banyak gula dalam aliran darahnya sehingga memaksa tubuh untuk mengeluarkan cairan juga dari jaringan.
Apabila mengurai asupan cairan di malam hari belum juga dapat mengatasi masalah, maka segeralah untuk kerkonsultasi dengan dokter.
Mengonsumsi alkohol juga bisa menjadi penyebab gangguan tahap tidur kita.
alkohol kerap dikaitkan dengan tidur tahap 1 yang lebih sering terjadi di paruh kedua malam.
Sebenarnya, tidur tahap 1 adalah periode di mana kita akan lebih mudah bangun terhadap faktor lingkungan.
Setiap tubuh memang memetabolisme alkohol dengan cara yang berbeda-beda, tergantung faktor seperti genetik, pola makan dan bentuk tubuh.
Namun, internis tersertifikasi dari Stony Brook Medicine, Alexea Gaffney Adams, MD merekomendasikan untuk berhenti minum alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur.
Waktu itu dianggap cukup untuk tubuh memproses alkohol. Jika memungkinkan, pangkas konsumsinya sama sekali.
Melansir Kompas.com, sleep apnea atau apnea tidur adalah kondisi di mana kita secara berulang kali, sebagian, atau seluruhnya berhenti bernapas ketika tidur.