Fransiskus menjelaskan, sistem belajar online tidak bisa diterapkan SDN Lumbung.
Hal itu karena tidak ada jaringan internet dan listrik di tempat itu.
Desa Maidang juga merupakan wilayah yang terisolasi dengan jarak sekitar 49 kilometer dari Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.
Meski banyak kesulitan yang dihadapi, Fransiskus tetap bangga bisa mengabdi untuk pendidikan.
"Kalau sudah sampai di rumahnya anak-anak, bertemu orangtua murid.
Kemudian anak-anak lagi, itu ada kebanggaan tersendiri," ungkap Fransiskus.
Saat ini, tenaga pengajar di SDN Lumbung berjumlah sembilan orang.
Dari jumlah tersebut, ada tiga orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), tiga orang berstatus pegawai tidak tetap (PTT), dan dua orang berstatus honor sekolah.
Sementara satu orang lainnya berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) karena belum mengikuti prajabatan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah 5 Guru Pertaruhkan Nyawa Seberangi Sungai Deras Selebar 50 Meter demi Pengabdian"