Dalam Sebulan Terakhir, Kasus Infeksi Virus Corona Turun 44% secara Global

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona (CDC)

"Negeri Paman Sam" kembali mencatatkan angka kasus baru tertinggi yaitu 101.800 per hari, tetapi secara total ada penurunan hampir seperempat dalam seminggu terakhir.

Berdasarkan per kapita, Montenegro mencatatkan kasus terbanyak minggu ini yaitu 606 kasus per 100.000 orang.

AS juga masih mencatatkan angka kematian terbanyak dalam seminggu terakhir, rata-rata 2.784 per hari. Di bawahnya ada Meksiko (1.187), Brasil (1.058), Inggris (754), dan Jerman (555).

Baca: Peringatan Ahli: Dunia Tak Akan Bisa Atasi Covid-19 hingga 6 Tahun Kedepan, Vaksinasi Harus Merata

Vaksinasi harus merata

Pakar penyakit menular, Dr Sanjaya Senanayake, mengatakan pandemi Covid-19 masih akan terus berlanjut setidaknya hingga 6 tahun ke depan.

Hal itu ia prediksi dengan melihat laju vaksinasi global. Kini program vaksin baru berjalan di 70 negara.

 Pada tingkat vaksinasi saat ini, diperkirakan kami tidak akan mencapai cakupan global 75% dengan vaksin selama sekitar enam tahun," katanya kepada National Press Club dikutip DailyStar, Rabu (10/2/2021).

"Bukan satu atau dua tahun tapi enam tahun."

Dia memperingatkan bahwa di 70 negara termiskin di dunia, hanya 10% orang yang akan diimunisasi pada akhir 2021.

Ilustrasi vaksin virus corona (Fresh Daily)

Itu bukan hanya masalah bagi negara-negara itu, tetapi bagi seluruh dunia.

Berdasarkan sifat pandemi Covid-19, situasi tak akan lebih baik sampai virus corona dihilangkan, atau setidaknya dikendalikan di setiap bagian dunia.

Baca: Gagal Bongkar Asal-usul Corona, WHO Disebut Sekongkol dengan China, Sembunyikan Fakta Covid-19

Pada tahun sejak kasus pertama yang dilaporkan, SARS-CoV-2 telah bermutasi menjadi beberapa jenis yang berbeda.

Mutasi akan terus berlanjut hingga penularan komunitas diturunkan ke tingkat yang dapat dikelola.

Berbicara langsung kepada Australia, yang telah memesan 50 juta dosis vaksin Oxford / AstraZeneca untuk diproduksi di Melbourne akhir tahun ini, Dr Senanayake mengatakan bahwa bangsa tersebut tidak akan melihat manfaatnya sampai negara asing juga mencapai tingkat kekebalan yang efektif.

"Jika kita melanjutkan peluncuran vaksin global ini sementara di bagian lain dunia infeksi terus tidak terkendali, maka kita akan melihat jenis yang lebih jahat muncul yang mungkin berdampak lebih jauh pada kemanjuran vaksin," katanya.

"Oleh karena itu, jika Anda percaya pada nasionalisme vaksin ... Anda juga harus merangkul altruisme vaksin dan memastikan bahwa vaksin diberikan dalam jumlah yang cukup dan tepat waktu ke negara berkembang."

Kembalinya musim dingin juga menjadi kenyataan, dengan kasus-kasus meroket pada bulan Desember dan Januari.

Bahkan mendorong Pemerintah Inggris untuk menerapkan penguncian yang paling ketat.

Perdana Menteri Boris Johnson diharapkan mengungkap rencananya untuk keluar dari lockdown pada 22 Februari.

(Tribunnewswiki/Tyo/Nur/Kompas/Aditya Jaya Iswara)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik, Kasus Baru Covid-19 Turun 44 Persen Sebulan Terakhir"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer