"Akhirnya ayah saya mengizinkan saya jadi dokter, tapi diminta di Universitas Sriwijaya saja, karena mengingat jarak, tempat dan biaya. Saya pun masuk kedokteran Unsri," tambahnya.
Meski begitu, dalam proses masuk Unsri, Ayahnya masih harus menghadap ke Dekan untuk memohon supaya biaya masuk kuliah dapat dicicil selama satu sampai dua tahun ke depan.
Setelah menyelesaikan kuliah, ia kemudian bekerja di sebuah perusahaan di Palembang selama 6 tahun.
Di sana, ia berusaha mengembangkan diri dan belajar banyak hal.
"Dari sana saya cukup mampu, sehingga saya mulai belikan rumah orang tua saya, beli kendaraan, dan saya pun mengenal seorang wanita yang sekarang jadi istri saya," tuturnya.
Baca: Fakta-fakta Perseteruan Ashanty dengan Putra, Anak Asuh yang Mengaku Hanya Dijadikan Konten
Awalnya, ia mendirikan klinik kecantikan tersebut untuk istrinya yang memiliki profesi yang sama dengan dirinya, yaitu sebagai seorang dokter.
Namun, setelah beberapa saat klinik itu berdiri, istrinya merasa bahwa dr Richard memiliki potensi tersendiri apabila ikut mengelola klinik tersebut.
Mulanya dirinya menolak karna merasa tidak percaya diri dengan penampilannya, terlebih itu bukan passion-nya dari awal.
Hingga akhirnya, atas ajakan dan bujukan sang istri, dirinya berani terjun dalam dunia estetika hingga sekarang.
"Pelan-pelan dia (istri) menginspirasi saya dan akhirnya saya tenggelam dan sampai sekarang saya tidak bisa bangkit lagi," jelasnya.
Ia mengaku sudah sering mengikuti berbagai macam pelatihan di berbagai negara untuk mengembangkan kemampuannya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Richard Lee Umumkan Berhenti Buat Ulasan Tentang Krim Wajah"