Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono mengatakan, hujan deras juga mengakibatkan longsor di permukiman warga Genuk Krajan, Jomblang, Tegalsari, Kecamatan Candi hingga memakan dua korban jiwa meninggal dunia.
Pihaknya telah menerjunkan sebanyak 30 personil untuk melakukan penanganan di wilayah-wilayah rawan banjir dan longsor tersebut.
"Masyarakat diimbau tetap waspada karena puncak musim hujan diperkirakan Februari ini.
Intensitasnya akan lama sehingga air menggenang di sejumlah lokasi hingga menyebabkan longsor," ujarnya.
Banjir di Semarang
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah pada Sabtu (6/2/2021).
Sebanyak 10 kecamatan di Semarang terendam banjir, menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Semarang, sebagaiamana di kutip dari Kompas.com.
Banjir yang terjadi di 10 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.
Sedangkan ketinggian banjir yang terjadi di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang mencapai hingga 1,5 meter atau seleher orang dewasa, sebagaimana dilihat dari unggahan video di twitter @poldajateng_.
"Selamat siang komandan, kita laporkan saya Adi Bhabinkamtibmas Kelurahan Wonosari Polsek Ngaliyan, kita berada di Rt 11 Rw 2 di rumah pak ketua Rt, kondisi masih menggenang kisaran 1,5 meter," ungkap Adi Bhabinkamtibmas Kelurahan Wonosari, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu di Jalan Pantura Semarang-Kendal tepatnya di Mangkang lumpuh total karena banjir, Sabtu (6/2/2021).
Hujan deras sejak semalam mengakibatkan jalan itu tergenang setinggi 60-70 sentimeter.
Akibatnya kendaraan tidak bisa melintasi jalan tersebut dan menyebabkan kemacetan parah.
Banyak masyarakat yang terjebak di jalan akibat banjir ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "2 Warga Semarang Tewas Akibat Longsor, Tim SAR Kesulitan Cari Dermadito yang Tertimbun Cukup Dalam"