Lalu, di masa pandemi, RN merasa tak ada cara lain untuk bertahan hidup dan mengisi perut.
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.
Dikatakan Suyit, korban pencopetan pelaku adalah pedagang di Pasar Mandiraja.
"Ceritanya korban sadar waktu tahu tas miliknya dirogoh pelaku, sama korban terus ditabok sambil teriak copet,” ujarnya.
Polisi tak menahan RN, seorang nenek asal Cilacap yang tertangkap mencopet di Pasar Mandiraja, Banjarnegara.
Pasalnya, dari hasil mediasi yang dihadiri korban dan para saksi, RN mengaku terpaksa mencopet karena untuk membeli makan.
"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelas Suyit.
Namun demikian, RN tetap diminta polisi untuk melapor ke kantor polisi setiap hari Senin dan Kamis.
Suyit pun berjanji akan memberi sembako dan uang transport jika RN benar-benar memenuhi janjinya datang ke Polsek Mandiraja.
"Saya minta wajib lapor hari Senin dan Kamis. Coba lihat nanti, kalau pelaku benar datang, akan saya beri bantuan sembako dan uang transport biar enggak usah nyopet lagi," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nenek yang Viral Karena Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara Ternyata Lancar Membaca Al Quran