Selain RN, beberapa santrinya juga punya latar belakang pencuri, anak jalanan, hingga pemakai narkoba.
"Di sini ada semua. Alhamdulillah yang tadinya tidak bisa membaca tulisan Indonesia, tulisan Arab, saat ini sudah bisa," katanya
Selain memperdalam pengetahuan agama, di Ponpes Alif Baa, RN juga akan diberdayakan agar bisa mandiri secara ekonomi.
Hayate mengatakan, nenek RN ternyata punya keahlian membuat kue bolu dan aneka gorengan.
RN bisa memproduksi dan menjual makanan itu, termasuk kepada santri Ponpes yang jumlahnya banyak.
"Kita berdayakan dan bantu pasarkan. Jadi selain dapat penghasilan, dia akan dapat pengetahuan agama yang cukup," katanya.
Sebelumnya, nenek RN (50) viral setelah ketahuan mencuri uang Rp 100 ribu dari pedagang pasar Madiraja, Banjarnegara.
Dalam video berdurasi 19 detik, tampak sang nenek hanya pasrah saat seorang pria dewasa mencengkar tengkuknya.
Baca: Kondisinya Memprihatinkan, Nenek Pencopet Uang Rp 100 Ribu di Banjarnegara Dapat Bantuan dari Polisi
Baca: Viral Nenek Diarak Warga setelah Copet Rp 100 Ribu, Berakhir Tak Ditahan Polisi karena Ini
Pria itu kemudian menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar.
Bahkan, beberapa kali nenek itu tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.
Tak hanya itu, dalam video itu pun ada seseorang yang berteraik 'petani bae (bunuh saja)' kepada sang nenek.
Nenek berusia 50 tahun itu kemudian diarak warga menuju kantor polisi.
Nenek tua tersebut kedapatan mencopet uang Rp 100 ribu di Pasar Mandiraja, pada Sabtu (30/1/2021) pagi.
Saat di kantor polisi, nenek tersebut menangis mengakui perbuatannya.
Ia nekat mencopet lantaran himpitan tak punya uang untuk membeli makan.
Dengan berlinang air mata, pelaku mengakui kesalahannya dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.
Nenek tersebut juga mengaku jika ia hidup sebatang kara.
Kepada polisi, nenek 50 tahun itu merupakan warga asal Cilacap, Jawa Tengah.
Suami dan anaknya telah merantau ke luar kota dan tak memberi kabar.