Politisi senior itu berencana akan menempuh jalur hukum.
Dia mengatakan hal itu penting untuk dilakukan agar setiap pihak bisa berhati-hati dengan ucapannya.
“Jadi saya akan lakukan langkah hukum, pasti, untuk memberikan pembelajaran kepada yang mengurus saat ini supaya hati-hati dengan ucapan,” ucap Marzuki dalam tayangan di KompasTV, Rabu (3/2/2021).
Menurut Marzuki, isu tersebut sudah dikategorikan sebagi tuduhan.
Karenanya, perlu dibuktikan kebenarannya.
“Syarief Hasan, Herman Khaeron, Rachland Nashidik, menyebutkan nama, itu artinya sudah menuduh. Ini harus dibuktikan,” ujarnya.
“Kalau mereka tidak bisa membuktikan, tuntutan saya adalah mereka diberikan sanksi. Kalau tidak, saya bawa ke ranah hukum, pasti itu,” sambung dia.
Marzuki Alie juga sempat menghubungi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lewat WhatsApp.
Kendati demikian, Marzuki mengaku tak kunjung mendapat balasan.
Sebut AHY Tak Beretika
Baca: Partai Demokrat Klaim Tiap DPC Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY, Uang Sudah Disebar
Sebelumnya, Mantan Sekjen Partai Demokrat itu juga menilai tak etis menyeret nama presiden.
“Beliau orang muda, bagus. Tapi mulai lebih bijak lagi. Apalagi bicara di ruang publik. Boleh dia ngomong tapi tidak boleh nyebut nama Presiden, klarifikasi ke Presiden, etikanya tidak ada,” kata Marzuki sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (2/2/2021).
"Bagaimana kalau SBY dulu diperlakukan seperti itu, tidak enak juga. Pasti tidak mungkinlah pak Jokowi menanggapi itu, kan tidak pas juga. Kalau ada orang, si A, si B, tunjuk aja hidungnya, dan dia harus menyampaikannya, jangan orang-orang sekitarnya nuduh-nuduh," sambung Marzuki.
Marzuki Alie menepis tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam upaya merebut kepemimpinan Partai Demokrat dari AHY.
Ia pun menantang pihak yang berbicara untuk membuktikan kebenarannya.
"Buktikan sajalah, tapi kalau enggak bisa membuktikan, harus ada sanksinya juga," kata Marzuki saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
Ia mengatakan, apabila tudingan tersebut tak terbukti, pihak-pihak yang menuduhnya mesti mengundurkan diri dari partai.
"Mereka sebaiknya mundur karena sudah fitnah," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Pengamat Politik: Konferensi Pers AHY Tunjukkan Demokrat Siap dengan Perang Terbuka
Baca: Ada Upaya Kudeta AHY, Andi Mallarangeng: Demokrat Bukan Partai Kardus yang Mudah Diambil Paksa