Warga Jember Bersihkan Lumpur Sisa Banjir Semalam, Dirikan Dapur Umum untuk Suplai Makanan

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga bersihkan lumpur sisa banjir di Jember pada Sabtu (30/1/2021)

“Ada tujuh kecamatan yang banjir, dari Jelbuk sampai ke Kaliwining Rambipuji,” jelas Heru via telepon seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Banjir yang terjadi pada Jumat malam dinilai sebagai yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir.

“Belum pernah banjir di Sungai Bedadung sebesar ini,” kata dia.

Hujan deras yang mengguyur Jember membuat sungai Bedadung banjir di tujuh kecamatan pada Jumat (29/1/2021). (Kompas.com/istimewa)

Warga yang tinggal di bantaran Sungai Bedadung harus mengungsi ke tempat yang aman.

Biasanya banjir yang terjadi di Sungai Bedadung jarang besar.

Namun kali ini merupakan yang terbesar dari yang pernah terjadi.

“Tadi di Jembatan Nuris kurang dua meter sudah sampai ke atas airnya.

Kita bisa bayangkan (besarnya banjir) karena disitu jembatannya tinggi,” papar Heru.

Padahal jarak ketinggian antara permukaan sungai dengan jembatan pada masa normal mencapai lebih dari 20 meter.

Ada pula rumah warga yang hanyut terkena banjir.

Heru menjelaskan jika rumah warga yang hanyut berlokasi di dekat bantaran sungai.

Tepatnya warga yang tinggal di bantaran jalan Sumatra Kecamatan Sumbersari.

“Informasinya begitu (ada rumah yang hanyut), karena ada di bantaran sungai,” terang dia.

Menurut dia, rumah yang ada di bantaran sungai tersebut berpotensi terbawa arus sungai.

Di media sosial salah satu rumah warga di Jember juga ikut tergenang banjir.

Dalam video yang beredar air meluap dan masuk ke rumah warga melalui celah pintu.

Pintu yang terbuat dari kaca tersebut tak mampu membendung aliran air sehingga pintu tersebut pecah.

Terdangar suara pecahan kaca dari pintu tersebut.

Air pun langsung menggenagi rumah tersebut.

Tinggi genangan air sekitar 80 hingga 100 cm dalam video tersebut.

(Tribunnewswiki.com)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer