Akan tapi kemungkinan persetujuan pada Maret hanya menyangkut yang dikembangkan oleh afiliasinya yang berbasis di Beijing, Institut Produk Biologi Beijing (BIBP), yang telah banyak digunakan untuk inokulasi di China.
2. Vaksin Johnson & Johnson
Johnson & Johnson belum mempublikasikan hasil uji klinis fase III dari vaksinnya.
Namun UE telah menyampaikan pihaknya mengharapkan perusahaan untuk mengajukan persetujuan paling cepat Februari.
Sebagai informasi, vaksin Johnson & Jonhson, yang mempunyai perjanjian tidak mengikat untuk memasok Covax dengan 500 juta dosis selama jangka waktu yang tidak ditentukan, diharapkan mendapatkan persetujuan WHO paling cepat pada Mei atau Juni.
3. Vaksin Pfizer-BioNTech
WHO telah mengesahkan vaksin yang dikembangkan Pfizer BioNTech pada akhir Desember lalu.
Covax awalnya tidak memasukkan suntikan Pfizer-BioNTech dalam daftar pilihannya untuk pembelian vaksin di awal.
Pfizer dan BioNTech memakai teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-Cov-2 yang disebut messenger RNA atau disingkat mRNA. Sejauh ini belum ada vaksin berbasis teknologi ini yang diberi izin resmi.
Vaksin Pfizer-BioNTech mempunyai tingkat efikasi 95 persen setelah mendapat dua suntikan.
Vaksin Pfizer-BioNTech harus disimpan dalam pendingin dengan suhu minus 70 derajat Celsius.
4. Vaksin Moderna
Untuk vaksin Moderna, kalender persetujuan sementara menunjukkan persetujuan WHO bagi vaksin yang didasarkan pada teknologi mRNA, diberikan pada akhir Februari.
Vaksin Moderna harus disimpan pada suhu minus 20 derajat Celsius.
Produsen obat AS Moderna Inc menyatakan vaksinnya 94,5 persen efektif, menurut data awal dari studi perusahaan yang masih berlangsung.
Uji coba vaksin ini melibatkan 30.000 orang di AS.
Setengah dari mereka diberi dua dosis vaksin dengan jarak empat pekan. Sisanya mendapat suntikan placebo.
Baca: Jokowi Kembali Disuntik Vaksin Covid-19 CoronaVac Hari Ini, Disiarkan Langsung
Baca: Lewat Covax, Indonesia Bisa Peroleh Vaksin Covid-19 Gratis hingga Sebanyak 20% Jumlah Penduduk
Sama seperti Pfizer, vaksin Moderna juga mengandalkan messenger RNA, atau mRNA, molekul genetik yang dibaca oleh mesin sel untuk membangun protein di dalam sel.
Pada vaksin Moderna, mRNA berisi instruksi untuk membangun protein spike virus corona, bagian yang membantu virus memasuki sel manusia.
Vaksin menginduksi sel manusia untuk membuat protein spike, dan sistem kekebalan kemudian membuat antibodi untuk menempel pada protein spike.