Virus ini sebelumnya pernah merebak pada 1999.
Diketahui berasal dari peternakan babi, tetapi pernah juga berasal dari kelelawar buah.
Salah satu pencegahan yang dapat diupayakan yakni dilakukannya pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara rutin pada area-area yang dianggap rawan.
Jika wabah kembali dicurigai terjadi, maka hewan-hewan yang menjadi inangnya dikarantina atau dimusnahkan.
Tidak sekedar dimusnahkan, proses penguburan atau pembakaran harus di bawah pengawasan ketat.
Hal ini untuk mengurangi resiko penularan kepada manusia.
Sebelum terinfeksi terjadi pada manusia, membatasi pergerakan hewan dari satu peternakan ke peternakan lain juga dapat diupayakan, guna virus tidak menyebar semakin luas.
Baca: Ada Kasus Covid-19 Baru, Australia Tangguhkan Travel Bubble dengan Selandia Baru
Seperti dijelaskan sebelumnya, belum ada obat atau vaksin yang spesifik untuk menangani infeksi virus nipah.
Jika ada orang terinfeksi virus ini, maka penanganan yang diberikan bisa berupa pemberian dukungan medis secara intensif.
Terutama untuk menangani gangguan pernapasan dan komplikasi neurologis yang mungkin terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Nipah: Gejala, Masa Inkubasi, Cara Penularan dan Pencegahannya"