Virus Nipah Disinyalir Berpotensi Menimbulkan Pandemi Baru, Begini Gejala hingga Cara Pencegahannya

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Nipah yang ditemukan pada paru-paru babi di Malaysia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi Covid-19 belum selesai, kini muncul satu virus yang disebut berpotensi menimbulkan pandemi yang baru.

Virus tersebut bernama Nipah. Virus ini ditemukan di kawasan Asia oleh pemburu virus asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee.

Dilansir BBC melalui Kompas.com, Wacharaoluesadee yang merupakan peneliti di Chulalongkorn University, Bangkok telah mengambil ribuan sampel kelelawar dan mendeteksi banyak jenis virus, (12/1/2021).

Di antara beragam jenis virus corona yang ditemukan, ada jenis virus lain yang berhasil ia temukan.

Yakni virus Nipah. Virus ini dikatakan dapat menular kepada manusia dan belum ada vaksinnya.

Virus Nipah berasal dari inang kelelawar buah. Hingga saat ini, virus yang disingkat NiV ini telah mnyebabkan kematian di antara 40-75 persen orang yang terinfeksi.

Baca: Sejumlah Kota di China Pakai Swab Test Covid-19 Anal yang Diklaim Hasilnya Lebih Akurat

Gejala

Hampir sama seperti Covid-19, dikutip laman WHO, infeksi NiV pada manusia dapat menimbulkan gejala dan ada pula yang tidak bergejala.

Disebutkan, dampak paling parah bisa berupa infeksi saluran pernapasan akut, kejang, ensefalitis yang fatal, hingga menyebabkan koma dalam waktu 24-48 jam.

Meski demikian, gejala umum orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala diantaranya demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan.

Tidak hanya itu, ada pula gejala yang tidak umum yang dirasakan orang yang terinfeksi, seperti pusing, mengantuk, pneumonia atipikal, turunnya kesadaran, dan tanda-tana neurologis.

Baca: Sempat Diisolasi 10 Hari Karena Covid-19, Thohari Aziz Meninggal Dunia, Kelelahan Aktivitas Pilkada

Masa Inkubasi

Masa inkubasi atau waktu penularan virus ini yakni hingga gejala muncul.

Diyakini antara 4-14 hari, namun masa inkubasi virus dalam tubuh berlagsung selama 45 hari.

Cara Penularan

Belajar dari pengalaman wabah yang pernah terjadi di Malaysia, infeksi pada manusia disebabkan adanya kontak langsung dengan babi atau binatang sakit.

Transmisi virus tersebut berlangsung melalui paparan sekresi binatang kepada manusia.

Sementara, dalam wabah yang terjadi di Bangladesh dan India, transmisi berlangsung dari konsumsi buah buahan atau produk buah yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah.

Penularan langsung dari manusia ke manusia juga dilaporkan sudah terjadi pada wabah kali ini.

Yakni melalui kontak erat dnegan orang yang sudah terinfeksi.

Baca: Terjangkit Covid-19, Bupati Sleman Sri Purnomo Tidak Akan Disuntik Vaksin Dosis Kedua

Halaman
12


Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer