Empat remaja asal Sulawesi Selatan ditangkap Satpol PP karena mengadakan penggalangan dana untuk korban gempa.
Mereka ditangkap karena menyalahgunakan donasi untuk keperluan pribadi.
Yang lebih parahnya, keempat remaja laki-laki itu menggunakan uang penggalan untuk mabuk-mabukan.
Keempatnya kemudian diamankan oleh Satpol PP Sulawesi Selatan.
Persitiwa penangkapan remaja yang menyalahgunakan donasi itu terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Penangkapan keempat pemuda itu diawali saat mereka terlihat membawa kardus yang bertuliskan meminta bantuan sumbangan korban gempa Sulawesi Barat.
Baca: Terbang dalam Kondisi Mabuk, Pria Ini Ancam Pramugari dan Sebabkan Keributan di Pesawat
Baca: Polisi Berhasil Tangkap Pasangan Mesum di Lampu Merah Surabaya, Pelaku Mengaku Khilaf karena Mabuk
Namun ternyata uang hasil sumbangan mereka gunakan untuk membeli minuman keras.
Keempatnya diamankan Satpol PP pada Selasa, (19/1/2021), pukul 20.00 Wita saat tengah menjalankan aksinya di perempatan lampu merah Jalan Mesjid Raya-Jalan Tomanurung atau di depan kantor Bupati Gowa.
Petugas mulanya merasa curiga dengan tingkah mereka karena tak jelas asalnya.
"Kami amankan karena sangat mencurigakan ada kalangan remaja yang meminta sumbangan untuk korban gempa Sulbar dan mereka tidak jelas asal usulnya dan bukan dari organisasi kemanusiaan" kata Rezky Abe, salah seorang petugas Satpol PP pada Rabu (20/1/2021).
Saat diamankan petugas menemukan uang tunai senilai puluhan ribu.
Uang tersebut rencananya mereka gunakan untuk membeli minuman keras bukannya digunakan sebagaimana mestinya bagi korban gempa Sulawesi Barat.
"Dipakai untuk beli makan dan pesta miras" kata salah seorang pelaku.
Meski demikian para pelaku kemudian bebaskan setelah menjalani pembinaan dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Mereka kami lepas setelah diberikan pembinaan dan alasan utama juga mereka baru menjalankan aksinya seperti ini dan tidak lagi mengulangi perbuatannya" kata Rezky Abe.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pria Blitar Tabrak Ambulans Pengangkut Jenazah Pasien Covid-19, Boncengan Tiga dan Diduga Mabuk