Hal tersebut terjadi di di Jl Merdeka atau depan Alun-alun Kota Blitar, Senin (25/1/2021) pukul 23.30 WIB.
Kasubag Humas Polres Blitar Kota, Iptu Ahmad Rochan, Selasa (26/1/2021), mengatakan pengendara tersebut kurang konsentrasi karena sedang mabuk.
"Pengendara motor kurang konsentrasi karena pengaruh minuman keras alias mabuk," kata Iptu Ahmad Rochan.
Pengendara sepeda motor tersebut adalah Bowo, warga Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Saat itu Bowo menabrak mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien Covid-19.
Ternyata saat itu dia berboncengan tiga bersama temannya, Imam dan Deny Hendrianto, yang ternyata warga Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Keterangan dan bukti terkait kasus kecelakaan tersebut masih dikumpulkan oleh pihak Unit Laka Polres Blitar Kota yang saat ini menagangi kasus tersebut.
Kejadian pengendara motor yang tabrak ambulans yang mengangkut jenazah Covid-19 ini bermula saat Imam berboncengan dengan dua temannya.
Tiga pemuda yang sata itu mengendarai Honda Beat Nopol AG 6293 MF melaju dari utara ke selatan.
Dikutip dari Surya, Imam berbelok ke kiri atau ke timur saat sampai di Jl Merdeka atau simpang tiga sisi timur Alun-alun.
Di waktu bersamaan, Haryanto, warga Jatilengger, Ponggok, Kabupaten Blitar yang diketahui mengendarai ambulans milik RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dengan Nopol AG 8065 PP melaju dari timur ke barat di Jl Merdeka.
Baca: Viral di Medsos, Pemuda Pijat Kaki Ibu-ibu di Bandara hingga Buat Warganet Terharu
Baca: Viral Pemuda Punya Tanda Tangan Lambang Konoha, Akui Sebagai Penggemar Anime Naruto
Saat itu, ambulans yang dikendarai Haryanto mengangkut jenazah pasien Covid-19 yang akan dimakamkan di Bakung, Udanawu, Kabupaten Blitar.
Bahkan mobil ambulans tersebut dikawal mobil pengawal dari kepolisian.
Sesuai protap, mobil ambulans yang mengangkut pasien Covid-19 mendapat pengawalan dari kepolisian.
Rochan mengatakan bagaimana pengendara tersebut bersenggolan dengan ambulans.
"Mobil pengawal berada di depan ambulans. Tapi, meski sudah tahu ada mobil pengawal, pengendara motor tetap nekat melaju, akhirnya senggolan dengan bagian samping mobil ambulans," ujar Rochan.
Pengendara motor tersebut terjatuh serta alami mengalami luka di bagian wajah, kaki, dan tangan.
"Rombongan mobil ambulans sempat berhenti menolong pengendara. Para pengendara mengalami luka ringan. Setelah petugas unit laka datang, rombongan ambulans kembali melanjutkan perjalanan," imbuh Rochan.
Empat remaja asal Sulawesi Selatan ditangkap Satpol PP karena mengadakan penggalangan dana untuk korban gempa.
Mereka ditangkap karena menyalahgunakan donasi untuk keperluan pribadi.
Yang lebih parahnya, keempat remaja laki-laki itu menggunakan uang penggalan untuk mabuk-mabukan.
Keempatnya kemudian diamankan oleh Satpol PP Sulawesi Selatan.
Persitiwa penangkapan remaja yang menyalahgunakan donasi itu terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Penangkapan keempat pemuda itu diawali saat mereka terlihat membawa kardus yang bertuliskan meminta bantuan sumbangan korban gempa Sulawesi Barat.
Baca: Terbang dalam Kondisi Mabuk, Pria Ini Ancam Pramugari dan Sebabkan Keributan di Pesawat
Baca: Polisi Berhasil Tangkap Pasangan Mesum di Lampu Merah Surabaya, Pelaku Mengaku Khilaf karena Mabuk
Namun ternyata uang hasil sumbangan mereka gunakan untuk membeli minuman keras.
Keempatnya diamankan Satpol PP pada Selasa, (19/1/2021), pukul 20.00 Wita saat tengah menjalankan aksinya di perempatan lampu merah Jalan Mesjid Raya-Jalan Tomanurung atau di depan kantor Bupati Gowa.
Petugas mulanya merasa curiga dengan tingkah mereka karena tak jelas asalnya.
"Kami amankan karena sangat mencurigakan ada kalangan remaja yang meminta sumbangan untuk korban gempa Sulbar dan mereka tidak jelas asal usulnya dan bukan dari organisasi kemanusiaan" kata Rezky Abe, salah seorang petugas Satpol PP pada Rabu (20/1/2021).
Saat diamankan petugas menemukan uang tunai senilai puluhan ribu.
Uang tersebut rencananya mereka gunakan untuk membeli minuman keras bukannya digunakan sebagaimana mestinya bagi korban gempa Sulawesi Barat.
"Dipakai untuk beli makan dan pesta miras" kata salah seorang pelaku.
Meski demikian para pelaku kemudian bebaskan setelah menjalani pembinaan dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Mereka kami lepas setelah diberikan pembinaan dan alasan utama juga mereka baru menjalankan aksinya seperti ini dan tidak lagi mengulangi perbuatannya" kata Rezky Abe.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pria Blitar Tabrak Ambulans Pengangkut Jenazah Pasien Covid-19, Boncengan Tiga dan Diduga Mabuk