Mulai dari demam, kehilangan nafsu makan, diare, sakit perut, hingga penurunan fungsi indra penciuman.
Varian baru virus corona lebih mematikan?
Varian baru virus corona saat ini menjadi ancaman global terbaru.
Padahal, dunia belum tuntas dengan penanggulangan pandemi Covid-19 hingga kini.
Vaksin dari berbagai macam perusahaan dan negara sudah mulai disuntikkan di bebeberapa belahan dunia.
Meski begitu, penularan pandemi Covid-19 tidak serta merta semakin membaik, justru semakin mengkhawatirkan.
Varian virus corona yang baru awal mula ditemukan di Inggris jelang akhir tahun 2020 lalu.
Baca: Dokter di Palembang Ditemukan Meninggal di dalam Mobilnya Sehari setelah Divaksin Covid-19
Kini varian baru tersebut sudah menyebar ke berbagai dunia dan disebut lebih mudah menular dari satu manusia ke manusia lain.
Ternyata, varian tersebut disinyalir tak hanya mudah menular, namun juga punya efek yang lebih berat.
Perdana Menteri Boris Johnson menyampaikan bahwa varian baru virus corona yang telah melanda Inggris dan sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir ternayta lebih mematikan, selain disebut lebih mudah menular seperti yang diberitakan sebelum-sebelumnya.
Berita ini datang ketika Inggris melihat rekor kematian akibat Covid-19, menyusul lonjakan kasus dan pasien rawat inap sejak varian ini pertama kali diidentifikasi di Inggris bagian tenggara pada bulan September lalu.
WHO sendiri menyebut varian virus ini juga telah menyebar ke lebih dari 60 negara di dunia.
"Selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampak bahwa ada beberapa bukti bahwa varian baru ini mungkin terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," kata Johnson.
Baca: Wanita Ini Berhasil Masuk Pangkalan AL Inggris, Ditemukan Setengah Telanjang, Diduga Mata-mata China
Dia menyalahkan varian tersebut untuk situasi suram yang melanda Inggris, di mana 1.401 kematian diumumkan pada hari Jumat, dan menjadikan jumlah kematian menembus angka 95.981 alias yang tertinggi di Eropa.
Kematian akibat virus telah meningkat 16% selama sepekan terakhir, sementara jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 mendekati dua kali lipat dari jumlah yang terlihat selama hari-hari terburuk dari gelombang pertama pandemi pada bulan April tahun lalu.
Kepala ilmuwan pemerintah Patrick Vallance mengatakan varian baru ini bisa 30-40% lebih mematikan untuk beberapa kelompok umur. Meskipun dia menekankan penilaian tersebut bergantung pada data yang jarang muncul.
Sebagian artikel tayang di Kontan berjudul Efektivitas vaksin Covid-19 bisa turun karena hal ini