Sehari kemudian jasad Yati ditemukan warga desa dalam keadaan tidak utuh.
Hal ini dibenarkan oleh Sidharta Gautama, Kepala Satpol PP dan Badan Penanggulangan Bencana Bangka Barat.
"Dapat kabarnya sudah meninggal dunia," kata Sidarta.
Korban merupakan warga Negeri Selapan, Sumatera Selatan, yang datang ke Bangka untuk mencari nafkah bersama keluarganya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Peristiwa tragis ini saat mandi di bekas tambang di Desa Telak, Parittiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (16/1/2021).
Saat di Parittiga, Senin (18/1/2021), Kepala Desa Telak Fahrudin mengatakan peristiwa itu bermula saat Yati dan anaknya akan mandi.
Kemudian Yati, lanjut Fahrudin, masuk ke kolong.
Ternyata seekor buaya muncul dan langsung menerkam korban.
Melihat ibunya diterkam buaya, anak Yati yang masih belia ini mulai berteriak minta tolong warga.
Segera warga melakukan pencarian saat tiba di lokasi.
Baca: Terjebak di Hutan Bakau Penuh Buaya, Pria Tanpa Busana Ini Makan Siput untuk Bertahan Hidup
Baca: Bikin Kaget Pengunjung, Buaya Muara Sepanjang 2,9 Meter Masuk ke Area Parkir di Palu Grand Mall
Akan tetapi, saat itu kondisi mulai hujan dan pencarian dihentikan.
Jasad korban akhirnya ditemukan sehari kemudian, Minggu (17/1/2021).
Saat ditemukan kondisi jasad korban dalam kondisi mengenaskan.
"Pertama kali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh warga yang hendak pergi ke kebun sawit," kata Fahrudi.
Seekor buaya yang diperkiran berusia 112 tahun akhirnya tertangkap dan dilumpuhkan warga.
Buaya dengan panjang 4,8 meter tersebut ditemukan di Sungai Kayubesi, Puding Besar, Bangka.
Buaya ompong tersebut dilumpuhkan warga akhibat terlalu sering menganggu aktifitas warga di sekitar sungai.
Setelah 12 jam seusai penangkapan, buaya tersebut akhirnya mati dan badannya dikubur secara terpisah.