Bantahan yang sama juga disampaikan TNI AD. Mengutip laman Kominfo, WaAsops Kasad TNI AD, Brigadir Jenderal Supriyono, menyatakan, narasi bahwa Danramil Kebomas, Gresik meninggal dunia akibat disuntik Vaksin Covid-19 adalah tidak benar.
Danramil Kebomas, Mayor Kav Gatot Supriyono, meninggal dunia karena indikasi serangan jantung. Ia juga belum pernah disuntik vaksin Covid-19.
Sementara itu, Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi dalam keadaan sehat. Sugeng merupakan satu dari tujuh orang yang mendapatkan vaksin perdana di Gresik.
Kemudian beredar pula di media sosial sebuah informasi yang menyebut santri di Jember, Jawa Timur menjadi korban vaksin Sinovac.
Unggahan itu dibagikan oleh akun Facebook Rahmat Lubis, Rabu (13/1/2021).
"Vaksin sinovac memakan korban lagi kali ini santri dari jember.... pekerjaan paling aneh org sehat kok disuntik macam gk ad kerjaan lain".
Narasi yang dituliskan oleh akun Facebook Rahmat Lubis itu merespons unggahan video berjudul "Puluhan Santri Pingsan Usai Imunisasi Difteri" yang diunggah oleh akun Facebook Misman.
Dari pantauan Kompas.com, dari detik pertama hingga berakhirnya video itu, tampak adanya narasi bertuliskan "Gawat... Gawat...! Viral Kan Niiih Waspada Pembantaian Masal" di sisi atas video.
Dalam video tersebut tampak beberapa santri lemas. Mereka terlihat digendong dan dibawa ke suatu ruangan. Di ruangan tersebut mereka terbaring lemas.
Para santri tersebut disebutkan dalam video berasal dari Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember.
Ternyata setelah ditelusuri, suasana seperti yang terekam di video tersebut adalah saat vaksinasi difteri yang dilakukan oleh Puskesmas Jenggawah pada tiga tahun lalu, tepatnya 28 Februari 2018.
Hal itu disampaikan langsung oleh pihak Yayasan Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember melalui surat edaran nomor 138/YPP.MU/I/2021 yang diunggah di Instagram resmi Pondok Pesantren Madinatul Ulum, @madinatululum.
Video vaksinasi yang disebarkan tersebut pun ditemukan di channel YouTube Jember 1TV yang diunggah pada 1 Maret 2018.
Lebih lanjut, adanya pemberitaan Antaranews, 28 Februari 2018 semakin memperkuat bukti bahwa santri dari Ponpes Madinatul Ulum, Jember tidak menjadi korban dari vaksin Sinovac.
Adapun pemberitaan tersebut berjudul "Alami Dehidrasi Usai Divaksin Difteri, 21 Santri Madinatul Ulum Jenggawah Masih Dirawat".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks yang Beredar di Tengah Program Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama"