"Apakah tubuh kurus dan tidak punya pengaruh dengan ukuran jarum suntik? Ya kalau obesitas berlebihan tentu jaringan lemaknya banyak,"
"Jadi untuk masuk ke otot jadi lebih sulit. Dokter yang nantinya bisa menilai ukuran jarum suntik itu ketika akan divaksin," jelas Zubairi.
Sebelumnya heboh pesan berantai vaksinasi Covid-19 yang dilakukan untuk Presiden Jokowi gagal.
Pesan tersebut ditulis oleh dr. Taufiq Muhibbuddin Waly Sp.PD.
Ia menyatakan injeksi vaksin Sinovac seharusnya intramuskular (menembus otot) sehingga penyuntikannya harus dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat).
Dalam pesan juga disampaikan bahwa vaksin yang diterima Presiden Joko Widodo tidak menembus otot sehingga tidak masuk ke dalam darah.
“Suntikan vaksin yang dilakukan pada Anda hanyalah sampai di kulit (intrakutan) atau di bawah kulit (subkutan). Itu berarti vaksin tidak masuk ke darah,” tulis Taufiq dalam pesan tersebut.
Diketahui, Presiden Joko widodo disuntik vaksin Covid-19 pertama kali pada Rabu (3/1/2021) pagi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Penyuntikan tersebut juga disiarkan secara langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden.
"Saya memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19," kata Jokowi melalui akun Instagram miliknya, @ jokowi, sesaat setelah disuntik vaksin.
Jokowi bercerita, ketika divaksin tak ada sesuatu yang ia rasakan.
Semua proses berjalan dengan lancar.
"Enggak terasa apa-apa waktu disuntik ya, tetapi setelah dua jam agak pegal sedikit," kata dia melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021).