Upayanya kembali mendapat dukungan Dinas Pendidikan Kota Semarang, yang sejak awal mendorong program miliknya. Klop.
Tak buruh waktu lama, pada 13 Juli 2020, hadirlah kanal YouTube Pembelajaran SD Kota Semarang.
Kanal tersebut membagikan video pembelajaran untuk para siswa yang belajar dari rumah.
Ada materi tematik untuk siswa kelas 1-6 SD, pembelajaran mata pelajaran non tematik seperti agama, bahasa daerah, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, hingga matematika.
Niat awalnya, hanya untuk konsumsi siswa yang ada di Kota Semarang.
Di luar dugaan, lebih dari 500 guru yang tergabung dalam pembuatan video pembalajaran daring ini.
Belakangan, video di kanal YouTube tersebut justru banyak dinantikan viewers dari luar kota.
“Memang sudah ada pendapatan dari iklan. Namun tidak kita ambil sebagai keuntungan, melainkan untuk pengembangan kompetensi guru.
“Alhamdulillah, kehadiran materi ini disambut antusias oleh para guru. Namun yang cukup penting, kanal video ini lebih hemat kuota internet. Lebih praktis ketimbang harus menontonnya melalui Zoom atau Google Meet,” ucap Galih.
Tribunnewswiki.com pun sempat menyaksikan beberapa video di kanal Pembelajaran SD Kota Semarang.
Menengok ke sisi atas layar akun YouTube tersebut, terpampang angka 39.700 subscriber.
Total, semua video telah disaksikan sebanyak 3.807.910 hingga 29 Desember 2020. Wow!
Statistik tersebut cukup menggembirakan jika kembali mengingat upaya tak mudah untuk melatih guru dengan sabar, hingga keterbatasan teknis seperti alat rekam video.
“Namun itu semua tak masalah,” tutur Galih.
Niat yang tulus untuk kebaikan dan kerja keras seringkali menghadirkan berkah maupun kesuksesan.
Berkat program yang ia gagas, Galih sukses memenangkan salah satu kategori ajang SATU Indonesia Awards 2020.
Ada cerita menarik soal kemenangan Galih.
Sebelum melangkahkan jejaknya sebagai finalis, Galih sama sekali tak mengetahui adanya ajang yang digagas PT Astra tersebut.
Dirinya baru tahu ajang yang ditutup pada 2 Agustus 2020, hanya dua hari menjelang penutupan registrasi!