"Berapa data yang masuk, itu permasalahannya apa betul data yang masuk dia benar-benar sesuai kriteria, dia berhak menerima."
"Itu yang kemudian akan saya kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengecek itu."
"Tapi memang harus ada pihak ketiga yang mengontrol kami," beber Risma.
Dirinya memastikan dalam pendataan DTKS, Kemensos bakal memanfaatkan teknologi informasi.
"Kalau misalkan dengan sistem teknologi informasi, asal inputnya masuk itu cepat sekali. Jadi pengalaman saya membuat itu," jelas Risma.
Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji merampungkan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat pada tahun ini.
Risma mengakui hal tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo.
"Yang pertama ada pesan khusus dari Bapak Presiden."
"Yang pertama untuk pemberian BLT itu segera bisa tahun ini harus selesai, kelar 100 persen," ungkapnya.
Pihaknya juga akan langsung melakukan penyaluran pada BLT pada Januari 2021.
Menurut Risma, langkah ini dilakukan untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kemudian yang tahun depan itu Januari, itu harus selesai supaya menghidupkan perputaran ekonomi di Indonesia."
"Untuk meningkatkan daya beli, karena supaya ekonomi bisa ikut terangkat," terang Risma.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku akan menggunakan sistem nontunai dalam penyaluran dana bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
Langkah ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan dalam penyaluran bansos.
Penyaluran dana bansos bakal memanfaatkan sistem transaksi online.
"Kita tidak akan ada bantuan cash."
"Jadi bantuan cash dan pemberian bantuan langsung, kita akan usahakan dengan sistem transaksi online," ujar Risma.