Adapun nama-nama yang disebutkan di antaranya Mardiono yang akan mewakili para majelis.
Mardiono juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Penasihat Presiden RI.
Kemudian, nama kedua adalah Wakil Ketua MPR yang juga Sekjen PPP Arsul Sani.
Lalu nama ketiga dan keempat adalah Ketua Steering Committee (SC) Muktamar IX Ermalena dan Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar IX PPP sekaligus pimpinan sidang Amir Uskara.
Baca: Fachrul Razi Berlatar Belakang Militer, PPP Minta Jokowi Tunjuk Wakil Menteri Agama: Kami Punya Stok
Sebelumnya, bursa calon ketua umum PPP mengerucut pada dua nama yaitu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Suharso Monarfa. Namun, Taj Yasin tak mendaftarkan diri dalam Muktamar IX.
Suharso memberikan kata sambutannya setelah terpilih menjadi Ketua Umum PPP periode 2020-2025 pada Sabtu (19/12/2020) malam.
Setelah terpilih, ia mengungkapkan di hadapan seluruh anggota PPP yang menyaksikan melalui tayangan virtual, bahwa dirinya hadir sebagai representasi anggota PPP.
"Saya tidak hadir sebagai seorang diri, saya hadir hanyalah sebagai sebuah representasi dari kader PPP seluruh Indonesia," kata Suharso yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Oleh karena itu, lanjut dia, amanah yang diberikan kepadanya juga berlaku untuk seluruh kader PPP.
Terpilih sebagai Ketum, Suharso mengaku bahwa tidak ada yang luar biasa dalam dirinya.
Kendati demikian, bukan berarti dirinya tidak bisa mendapat kepercayaan sama sekali.
Baca: Dampingi Fachrul Razi, Jokowi Tunjuk Politisi PPP Zainut Tauhid sebagai Wakil Menteri Agama
Ia pun mengajak semua kader PPP untuk mengumpulkan kelebihan yang ada dalam diri masing-masing.
"Mari kita kumpulkan semua kelebihan-kelebihan kita yang ada dalam diri masing-masing. Kebolehan-kebolehan kita, kearifan-kearifan kita, kita satu padukan menjadi sebuah kekuatan untuk memenangkan Pemilu 2024," kata dia.
Suharso menekankan agar para kader PPP tidak bekerja sendiri atau berkelompok, melainkan bekerja secara bersama.
Untuk itu, ia mengajak seluruh kader untuk saling bahu membahu dari ujung barat hingga timur Indonesia.
"Tidak boleh satu orang kader pun yang tertinggal, dan tidak boleh ada yang tertinggi, semua harus adil. Dengan serta merta dalam memperjuangkan eksistensi PPP dalam kancah politik nasional," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Ketum PPP, Suharso Janji Kembalikan Masa Jaya Partai Seperti Pemilu 1999" dan "Terpilih Jadi Ketum PPP, Suharso: Satukan Kebolehan Kita Jadi Kekuatan"