Debat Terakhir Pilkada Solo 2020: Gibran dan Bagyo Saling Sindir pada Segmen Akhir

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), saat mengikuti debat Pilkada Surakarta 2020, Jumat (6/11/2020)

Gibran juga mengusulkan pembangunan flyover Joglo untuk mengurai kemacetan.

Baca: Elit Politik ‘Turun Tangan’ Jadi Juru Kampanye Gibran di Pilkada Solo 2020

Sungai bawah tanah

Bagyo memaparkan bahwa dirinya juga memiliki program pembangunan infrastruktur untuk mengatasi banjir hingga kemacetan.

Tiga hal yang dia tawarkan ialah pembangunan jalan layang, sungai bawah tanah dan kereta bawah tanah.

Untuk merealisasikan program itu, Bajo juga akan menggandeng warga Solo, terutama para ahli.

"Kita akan rembug bareng warga Solo, khususnya para ahli. Bajo punya program mengatasi banjir dan kemacetan," kata Bagyo.

Saling sindir

Debat juga menyajikan aksi saling sindir pada segmen-segmen akhir, yakni pada sesi pertanyaan terbuka.

Seperti saat Bagyo menanyakan arah kebijakan Gibran terkait seni budaya. Dalam siaran streaming KPU Solo, Bagyo menyindir Gibran yang masih muda dan menganggapnya kurang memahami budaya.

"Njenengan (anda) kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," kata Bagyo.

"Saya memang masih muda, tapi saya yakin seni budaya kita ini menjadi magnet bagi wisatawan," jawab Gibran.

Gibran balas menyindir

Jika Bagyo sebelumnya mengatakan akan melakukan rembug warga Solo, Gibran mengatakan dirinya sudah melakukan rembug dan siap mengeksekusi.

"Saya dan Pak Teguh berbeda, rembugannya sekarang bukan setelah dilantik. Kita cari solusi, begitu dilantik langsung eksekusi," ujar Gibran.

Baca: FPI Tetap Gelar Reuni 212 jika Pemerintah Biarkan Kerumunan: Gibran Kumpulkan Massa Aja Gak Masalah

Gibran juga sempat mengatakan bahwa debat bukan tempat untuk saling menghina. Bagyo menanggapinya santai dan justru meminta Gibran menjawab dengan sederhana.

"Saya itu kan orang tua, bukan ingin menghina, saya selalu minta maaf dengan Mas Gibran. Ini pertanyaan simpel, jawab saja, nggak usah pake hal-hal yang sifatnya seperti itu," kata Bagyo.

Debat terakhir

Debat putaran kedua ini merupakan debat terakhir sebelum masa kampanye berakhir pada 6 Desember 2020.

Setelah masa tenang, pencoblosan dilakukan pada 9 Desember 2020. KPU Solo memastikan, standar protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat sehingga masyarakat tidak perlu takut datang ke TPS dan memberian suara.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Pythag Kurniati/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Fakta Debat Pilkada Solo, Inovasi Program hingga Gibran Bagyo Saling Sindir"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer