Debat Terakhir Pilkada Solo 2020: Gibran dan Bagyo Saling Sindir pada Segmen Akhir

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), saat mengikuti debat Pilkada Surakarta 2020, Jumat (6/11/2020)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Debat Pilkada Solo 2020 kembali digelar oleh KPU pada Kamis, (3/12/2020).

Kedua pasangan calon, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), hadir dalam debat terakhir itu.

Debat itu memiliki tajuk "Memajukan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Inovatif dalam Keberagaman Melalui Kolaborasi dan Penguatan Civil Society".

Ada beberapa hal yang dibahas dalam debat putaran kedua itu, dari creative hub hingga kereta bawah tanah.

Ketika diwawancarai wartawan, Bagyo mengungkapkan dirinya tidak memiliki persiapan.

Meski demikian, dia menyebut  sudah mengetahui kebutuhan kota yang kini dipimpin F.X. Hadi Rudyatmo itu.

"Tidak ada persiapan. Seperti biasa. Kita sudah tahu kebutuhan Kota Solo itu apa," ucap Bagyo.

Baca: Namanya Disinggung Pengacara FPI, Gibran: Kalau Ada yang Salah, Saya Siap Ditegur dan Dapat Hukuman

Paslon nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan paslon nomor urut 02 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) debat putaran kedua di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020) malam (Kompas)

Sementara itu, Gibran mengaku telah melakukan persiapan berupa simulasi sebelum debat digelar.

Tawarkan Creative hub

Dalam debat, Gibran memaparkan program percepatan pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19. Antara lain dengan melakukan restrukturisari kredit UMKM, program padat karya dan pembebasan retribusi UMKM.

Selain itu, Gibran akan membuat creative hub sebagai tempat berkumpulnya anak muda untuk memunculkan pemikiran dan ide kreatif.

"Inti dari creative hub adalah untuk mewujudkan kreativitas dan membangun networking. Di dalam creative hub nanti kita bentuk ekosistem bisnis yang dikomandoi oleh anak-anak muda," kata Gibran. "Creative hub ini membuat peluang anak muda tetap kreatif dan produktif di era pandemi. Kita siap bersaing di revolusi industri 4.0," kata dia.

Koalisi rakyat

Sementara itu, Bagyo memaparkan bahwa pemerintahannya akan diperkuat dengan koalisi rakyat.

Baca: Pakar Sebut Debat Gibran-Teguh Melawan Bagyo-FX Suparjo seperti Bumi dan Langit

Bersama koalisi rakyat, Bajo akan melakukan diskusi dengan warga Kota Solo untuk mencapai visi dan misi mereka.

"Saya nanti bisa rembug bersama dengan koalisi rakyat. Rembug bareng untuk Solo. Kita akan melibatkan seluruh elemen mahasiswa untuk diskusi membedah bidang-bidang secara bersama," kata dia.

Kedua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), mengikuti debat Pilkada Surakarta 2020 (Kompas)

Pusat perdagangan Solo utara

Gibran memiliki program menjadikan Solo utara menjadi pusat bisnis atau Central Business District (CBD).

Untuk mendukung program itu, Gibran akan memulai dengan memperbaiki infrastruktur dan air bersih. "Kita perbaiki infrastruktur dan pengadaan air bersih.

Saya yakin Solo Utara nanti menjadi magnet kabupaten lain," karang suami Selvi Ananda.

Gibran juga mengusulkan pembangunan flyover Joglo untuk mengurai kemacetan.

Baca: Elit Politik ‘Turun Tangan’ Jadi Juru Kampanye Gibran di Pilkada Solo 2020

Sungai bawah tanah

Bagyo memaparkan bahwa dirinya juga memiliki program pembangunan infrastruktur untuk mengatasi banjir hingga kemacetan.

Tiga hal yang dia tawarkan ialah pembangunan jalan layang, sungai bawah tanah dan kereta bawah tanah.

Untuk merealisasikan program itu, Bajo juga akan menggandeng warga Solo, terutama para ahli.

"Kita akan rembug bareng warga Solo, khususnya para ahli. Bajo punya program mengatasi banjir dan kemacetan," kata Bagyo.

Saling sindir

Debat juga menyajikan aksi saling sindir pada segmen-segmen akhir, yakni pada sesi pertanyaan terbuka.

Seperti saat Bagyo menanyakan arah kebijakan Gibran terkait seni budaya. Dalam siaran streaming KPU Solo, Bagyo menyindir Gibran yang masih muda dan menganggapnya kurang memahami budaya.

"Njenengan (anda) kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," kata Bagyo.

"Saya memang masih muda, tapi saya yakin seni budaya kita ini menjadi magnet bagi wisatawan," jawab Gibran.

Gibran balas menyindir

Jika Bagyo sebelumnya mengatakan akan melakukan rembug warga Solo, Gibran mengatakan dirinya sudah melakukan rembug dan siap mengeksekusi.

"Saya dan Pak Teguh berbeda, rembugannya sekarang bukan setelah dilantik. Kita cari solusi, begitu dilantik langsung eksekusi," ujar Gibran.

Baca: FPI Tetap Gelar Reuni 212 jika Pemerintah Biarkan Kerumunan: Gibran Kumpulkan Massa Aja Gak Masalah

Gibran juga sempat mengatakan bahwa debat bukan tempat untuk saling menghina. Bagyo menanggapinya santai dan justru meminta Gibran menjawab dengan sederhana.

"Saya itu kan orang tua, bukan ingin menghina, saya selalu minta maaf dengan Mas Gibran. Ini pertanyaan simpel, jawab saja, nggak usah pake hal-hal yang sifatnya seperti itu," kata Bagyo.

Debat terakhir

Debat putaran kedua ini merupakan debat terakhir sebelum masa kampanye berakhir pada 6 Desember 2020.

Setelah masa tenang, pencoblosan dilakukan pada 9 Desember 2020. KPU Solo memastikan, standar protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat sehingga masyarakat tidak perlu takut datang ke TPS dan memberian suara.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Pythag Kurniati/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Fakta Debat Pilkada Solo, Inovasi Program hingga Gibran Bagyo Saling Sindir"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer