Untuk mendapatkan berat badan yang sehat, usahakan untuk makan bervariasi.
"Makan hanya satu jenis makanan untuk jangka waktu yang lama akan membuat kita kekurangan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Pada akhirnya, kondisi itu bisa mengakibatkan penyakit yang mengancam jiwa," kata Gabriel.
Baca: Turunkan Berat Badan Selama 2 Minggu dengan Metode Diet Telur Rebus, Begini Caranya
Baca: Bantu Diet Sukses dan Perut Singset, Berikut Waktu yang Tepat untuk Minum Teh Hijau
Tidak ada yang menyangkal efek penurunan berat badan dari mengurangi karbohidrat pada diet seperti Keto atau Atkins.
Menurut DiMarino, berat badan kita mungkin akan turun ketika memangkas konsumsi kelompok makanan tertentu.
Namun, memangkas karbohidrat atau sumber energi utama tubuh pada akhirnya malah akan menurunkan kualitas hidup kita dalam jangka panjang.
Diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan kita mudah mengalami rasa lapar, mudah tersinggung, kelelahan, perubahan suasana hati, sembelit, sakit kepala, hingga kabut otak.
Jika mempertimbangkan untuk memangkas karbihidrat demi menurunkan berat badan, konsultasikanlah dengan dokter terlebih dahulu.
"Diet rendah karbohidrat dapat membuat kita berisiko terkena batu ginjal, osteoporosis, dan bahkan asam urat," ujar DiMarino memperingatkan.
Penelitian menunjukkan bahwa jenis lemak yang baik justru disarankan untuk dikonsumsi dalam pola makan sehat, bahkan jika kita punya target menurunkan berat badan.
Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang aman untuk dikonsumsi secara teratur.
Taub-Dix merekomendasikan untuk mengonsumsi banyak kacang-kacangan, alpukat, hingga minyak zaitun.
"Lemak adalah nutrisi penting yang tidak hanya membantu kita menyerap vitamin yang larut dalam lemak dan nutrisi penting, tetapi juga membantu kita merasa kenyang sehingga dapat mencegah makan berlebih," katanya.
DiMarino mengatakan, bukti yang berlaku memang menunjukkan penurunan berat badan dapat terjadi selama ada defisit kalori dan memilah jenis kalori juga penting.
Ia menjelaskan, tubuh manusia adalah sistem biologis kompleks yang memproses makanan dengan susunan mikronutrien berbeda dengan cara yang sangat berbeda.
Perubahan fisiologis dan hormonal muncul sebagai respons terhadap makanan yang kita makan.
Jika kita ternyata tidak membuat kemajuan dengan berpegang pada target kalori, jangan putus asa.
Cobalah untuk bereksperimen dengan jenis dan kombinasi makanan yang dikonsumsi.