Muncul 21,695 Kasus Corona dalam 24 Jam, Jerman Atur Ketat Pembatasan Sosial Jelang Natal

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski masih di angka puluhan ribu, total angka tersebut lebih sedikit dibandingkan minggu sebelumnya, yakni 22.964 kasus., FOTO: Bendera Jerman

Otoritas daerah di Jerman juga sepakat untuk memajukan waktu istirahat kegiatan belajar-mengajar.

Baca: 7 Film dan Drama Korea Terbaru yang Siap Tayang di Netflix, Lovestruck in the City hingga The Call

Seorang pria bermasker berjalan melewati markas perusahaan vaksin, Pfizer Inc., di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (22 Juli 2020). Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, sepakat menyuplai Pemerintah AS dengan 100 juta dosis vaksin Covid-19 dalam kesepakatan senilai $1,95 miliar. (JEENAH MOON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Baca: Keluarkan Dana Rp 19,8 Triliun, Filipina Siap Suntik Vaksin Covid-19 untuk 60 Juta Warganya

Di dalamnya berisi aturan bahwa pemberi kerja harus membiarkan staf mereka bekerja dari rumah.

Pertemuan antar-negara bagian di Jerman akan dilanjutkan pada Rabu (25/11) dengan mengundang Kanselir Angela Merkel.

Sebagai informasi, Jerman mencatat infeksi Covid-19 sebanyak 14.361 kasus dalam satu hari terakhir dengan 249 kematian.

Sementara total kasus di Jerman mencapai 947.000 infeksi dengan 14,460 orang meninggal dunia.

Update Vaksin Covid-19

Sementara itu, kabar ihwal Covid-19 datang dari Inggris

Penyedia vaksin virus corona yang dikembangkan di Universitas Oxford melaporkan uji coba tahap akhir menunjukkan 90% efektif digunakan di masyarakat.

AstraZeneca, produsen vaksin asal Inggris tersebut mengatakan siap berkompetisi dengan vaksin lainnya.

Mereka mengharapkan para otoritas kesehatan bisa mempertimbangkan penggunaan vaksin ini di tengah keraguan masyarakat atas keamanan.

Laporan pada Senin (23/11) menyebutkan uji coba akhir dilakukan di Inggris dan Brazil.

Berbeda dari vaksin buatan Pfizer dan Moderna, kandidat vaksin AstraZeneca tidak harus disimpan pada suhu yang sangat dingin.

Baca: Perdana Menteri Spanyol Berencana Distribusikan Vaksin Covid-19 pada Januari 2021

Ilustrasi vaksin (Tribun Palu)

Baca: Vaksin Covid-19 Buatan Oxford Mungkin Tersedia Akhir Tahun Ini, Namun Tak Ada Kepastian

Menurut mereka, vaksin buatan Oxford ini dapat dengan mudah disebarkan di negara-negara yang bersuhu panas, terutama negara berkembang.

AstraZeneca adalah perusahaan vaksin ketiga yang melaporkan hasil tahap akhir uji voba.

Kabar baik ini muncul di tengah kecemasan publik dunia menunggu kehadiran vaksin yang siap mengakhiri pandemi yang telah merenggut 1,4 juta nyawa manusia.

“Temuan ini menunjukkan bahwa kami memiliki vaksin efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa,” kata Profesor Andrew Pollard dari Universitas Oxford, Ketua Tim Uji Coba vaksin tersebut.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer