Ilmuwan Nuklir Andalannya Dibunuh, Iran Bertekad Balas Dendam, Menlu Tuding Israel Turut Berperan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya.

Dengan presiden terpilih AS, Joe Biden, berbicara tentang membawa Washington kembali ke kesepakatan dengan Iran, pembunuhan itu juga dapat ditujukan untuk memperumit negosiasi di masa depan.

Reaksi Para Tokoh

"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini," kata Menteri Luar Negeri Iran dalam sebuah tweet.

"Kepengecutan ini - dengan indikasi serius dari peran Israel - menunjukkan keributan yang putus asa dari para pelaku."

Mr Zarif meminta komunitas internasional untuk "mengutuk tindakan teror negara ini".

Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah mengatakan bahwa Iran akan membalas pembunuhan ilmuwan tersebut.

Baca: Azerbaijan Didukung Turki, Armenia Mulai Berpikir Minta Intervensi Rusia di Konflik Nagorno-Karabakh

"Pembunuhan ilmuwan nuklir adalah pelanggaran paling nyata dari hegemoni global untuk mencegah akses kita ke ilmu pengetahuan modern," kata Mayjen Hossein Salami.

Mantan kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA), John Brennan, mengatakan pembunuhan ilmuwan itu adalah tindakan "kriminal" dan "sangat sembrono" yang berisiko memicu konflik di wilayah tersebut.

Dalam serangkaian tweet, dia mengatakan kematian ilmuwan itu "berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional".

Mr Brennan menambahkan bahwa dia tidak tahu "apakah pemerintah asing mengizinkan atau melakukan pembunuhan Fakhrizadeh".

(TribunnewsWiki.com/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer