Sejumlah ulama menyatakan dukungan penuh pada Nico sebagai Kapolda Jatim.
Namun, pihak yang menamakan diri Aliansi Kiai Muda Madura bersikap sebaliknya.
Diberitakan TribunMadura.com, Aliansi Kiai Muda Madura tak bersedia apabila Nico memimpin Polda Jatim.
Koordinator Aliansi Kiai Muda Madura, Lora Ali Mahrus Syakir menilai penunjukan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim akan menimbulkan banyak masalah.
“Menurut saya, Kapolri telah melakukan kesalahan fatal dalam menunjuk Kapolda Jatim kali ini,” kata Ali Mahrus kepada sejumlah media, Kamis (26/11/2020).
Baca: 21 Pejabat Polri Diberhentikan dan Dimutasi Jabatan Baru, Kapolda Metro Jaya dan Jabar Dicopot
Ali Mahrus juga mengatakan, pihaknya bukan anti demokrasi, namun di tengah maraknya isu-isu sensitif di masyarakat, penunjukan Kapolda mestinya harus benar-benar mempertimbangkan maslahat dan mafsadatnya.
Ia menyatakan khawatir, penunjukan Kapolda Jatim yang baru merupakan pesanan dari kelompok tertentu yang ingin merusak keharmonisan masyarakat Jatim.
Untuk itu, pihaknya berharap Kapolri menganulir keputusannya dan segera mengganti Kapolda Jatim.
"Jika tidak, kami akan melakukan aksi dengan melakukan penolakan,” sergah Koordinator Aliansi Kiai Muda Madura, Lora Ali Mahrus Syakir.
Baca: Buntut Acara HRS, Kapolda Metro Jaya Resmi Dicopot, Diganti Kapolda Jatim
Hal berbeda sebelumnya disampaikan oleh ulama Madura yang juga Pengasuh Ponpes Al Hikam, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, KH Nuruddin A Rahman. Dia mendukung penuh pengangkatan Irjen Pol Nico Afianta Karokaro sebagai Kapolda Jatim.
KH Nuruddin menyatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran mantan Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Nico Afianta Karokaro sebagai Kapolda Jatim.
Polisi kelahiran Surabaya tahun 1971 itu menggantikan Irjen Pol Fadil Imran yang kini ditugaskan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Serah terima jabatan Irjen Pol Fadil Imran kepada Irjen Pol Nico Afianta Karokaro sebagai Kapolda Jatim dilangsungkan di Mabes Polri, Jumat (20/11/2020).
"Saya salah satu masyarakat Madura yang ditokohkan sebagai ulama Madura, mengucapkan selamat datang kepada Kapolda Jatim yang baru," ungkap Nuruddin kepada ( grup TribunMadura.com ), Kamis (19/11/2020).
Sekedar diketahui, sepak terjang Nico di dunia serse tidak diragukan lagi.
Sebelum menjabat Kapolda Kalimantan Selatan, lulusan Akademi Polisi 1992 itu pernah mengisi jabatan-jabatan penting di Polda Metro Jaya periode 2016-2017.
Ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro, Nico yang kala itu berpangkat Komisaris Besar Polisi sukses menggagalkan penyeludupan narkoba jenis sabu seberat satu ton di sebuah hotel di Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Mantan Kapolres Kota Medan itu pun langsung dipromosikan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.