Adakan Pesta Keluarga di Tengah Pandemi, 30 Orang di Norwegia Kena Denda Rp 263 Juta

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mereka terbukti mengadakan pesta keluarga dan ini melanggar regulasi pembatasan sosial di tingkat regional., FOTO: Ilustrasi Pesta

Adapun PM Imran Khan mengatakan pemerintahannya tidak ingin warga mati kelaparan saat berjuang melawan pandemi.

Di depan wartawan pada Rabu (25/11), Imran Khan juga melaporkan angka kematian baru di Pakistan.

Tercatat 59 warga meninggal dan muncul 3000 kasus dalam sehari di Pakistan.

Baca: Tahan Gelombang Baru Corona, Kota Newark New Jersey AS Minta Warga Berada di Rumah Selama 10 Hari

FOTO: Bendera Pakistan berkibar di Rahim Yar Khan, Pakistan (Unsplash - Hamid Roshaan ???????? @roshaan)

Baca: Mads Mikkelsen Dipastikan Jadi Pengganti Johnny Depp Perankan Grindelwald di Fantastic Beasts 3

Ini terjadi saat Pakistan memasuki gelombang kedua virus corona di mana banyak pasien membanjiri rumah sakit.

Khan mendesak warga untuk disiplin mematuhi aturan jaga jarak dan pemakaian masker.

Lebih jauh lagi, Khan mengatakan tidak ingin menutup pabrik, toko, dan pusat perbelanjaan karena dapat memengaruhi perekonomian negara.

Seperti diketahui, Pakistan telah mencatat total 382.892 kasus dengan 7803 kematian, sejak Februari 2020, sebagaimana diwartakan Associated Press, Kamis (26/11/2020).

Sebelumnya, pemerintah setempat memberlakukan lockdown nasional pada Maret 2020, tetapi melonggarkan pembatasan pada Mei 2020.

Penutupan Sekolah

Sebelumnya, Pakistan berencana kembali menutup semua institusi pendidikan di tengah melonjaknya kasus infeksi virus corona.

Otoritas setempat mengumumkan bahwa sekolah akan ditutup hingga Desember dan kemungkinan dibuka kembali pada awal Januari 2021.

Sebelumnya negara beribukota Islamabad ini sempat membuka sekolah pada September 2020, mengingat ada penurunan jumlah infeksi.

Namun, semenjak banyaknya pelanggaran aturan pemakaian masker dan pertemuan publik, angka Covid-19 meningkat tajam.

Dalam 24 jam, muncul 2.756 kasus baru di Pakistan.

Baca: PM Palestina di Tepi Barat Umumkan Lockdown Parsial 2 Minggu: Jam Malam Mulai Pukul 7

FOTO: Bendera Negara Pakistan (Pixabay - Uzairmaqbool / 1 foto)

Baca: Perdana Menteri Spanyol Berencana Distribusikan Vaksin Covid-19 pada Januari 2021

Angka tersebut menambah jumlah total yang mencapai 376.929 dengan 7.696 orang meninggal dunia.

Sebagaimana diwartakan TribunnewsWiki sebelumnya, terjadi lonjakan angka kasus infeksi virus corona di Pakistan pada Minggu (22/11).

Kenaikan ini terjadi di tengah maraknya pelanggaran terhadap aturan pemakaian masker dan larangan mengadakan pertemuan publik.

Tercatat dalam sehari, muncul 2.665 kasus baru dengan 59 orang meninggal dunia.

Sementara total kasus di Pakistan mencapai 374.173 infeksi dengan 7 ribuan orang meninggal dunia.

Satu di antara kejadian tidak mentaati aturan pemakaian masker terjadi di timur kota Lahore, Sabtu (21/11).

Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus

FOTO: Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (Wikimedia)

Baca: Sejumlah Oposisi dan Aktivis Nilai Pemerintah Jepang Lamban atasi Lonjakan Covid-19

Halaman
123


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer