Serangan itu terjadi di daerah padat dengan orang-orang berkeliaran di bar dan restoran, dekat sinagogue di pusat Wina, hanya beberapa jam sebelum Austria memberlakukan kembali jam malam (lockdown) di tengah wabah virus corona.
Kanselir Kurz menyampaikan pesan persatuan nasional pada 3 November saat dia berpidato dan menyatakan negaranya akan menjalani masa berkabung selama 3 hari yakni sampai tanggal 5 November.
Baca: Terbaru, Serangan Teroris Tewaskan 7 Orang di Wina Austria: Teroris Mengamuk dan Meledakkan Diri
Baca: Update Teror Penusukan di Gereja Basilika Notre Dame Nice Prancis: 6 Orang Resmi Ditangkap
"Kami tidak akan pernah membiarkan kebencian ini berkembang," kata kanselir dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kita harus sadar bahwa ini bukanlah konflik antara Kristen dan Muslim atau antara Austria dan migran," tambah Kurz.
"Musuh kita - terorisme Islam - tidak hanya ingin menyebabkan kematian dan penderitaan, tetapi juga ingin memecah belah masyarakat kami," katanya, sembari bersumpah bahwa Austria akan tetap mempertahankan demokrasi, hak-hak fundamental dan cara hidup liberalnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teror Penembakan di Wina, 14 Tersangka Ditahan"