Otoritas Austria Tetapkan 14 Tersangka Ditahan atas Kasus Insiden Teror di Wina

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi bersenjata berdiri dengan seekor anjing di dekat Opera Negara di pusat kota Wina, Australia, Senin malam, saat perburuan berlanjut.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak 14 orang tersangka telah ditahan oleh otoritas Austria terkait kasus teror penembakan di Wina.

Dalam insiden tersebut, 4 orang tewas dan belasan lain luka-luka.

Polisi mendesak warga untuk tetap berada di rumah sembari pihak berwenang melakukan perburuan tersangka.

Sebelumnya, polisi mengatakan serangan terjadi pada enam titik yang berbeda di daerah Wina.

Penembakan bertubi-tubi itu terjadi pada sore hari, 2 hari lalu.

Dari insiden tersebut, dikabarkan 2 pria dan 2 wanita tewas dengan 22 orang lainnya mengalami luka-luka.

Polisi juga dikabarkan menembak mati seorang tersangka yang diidentifikasi berusia 20 tahun dan memiliki dwi kewarganegaraan, Austria dan Makedonia.

Dua tersangka lain yang berhasil ditangkap, diketahui juga keturunan Makedonia.

Baca: Pasca-serangan Teroris di Wina yang Tewaskan 3 Orang, Polisi Masih Buru Satu Pelaku

Baca: Aksi Terorisme di Wina Austria Dilakukan di Enam Titik Lokasi Berbeda, Polisi Lakukan Patroli

Ekstremis ISIS diklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut menurut laporan Amaq News, tanpa menunjukkan adanya bukti-bukti.

Penyerang yang teridentifikasi bernama Kujtim Fejzulai, seorang pria kelahiran Austria yang berasal dari Makedonia Utara dan pernah dijatuhi hukuman penjara 22 bulan pada April tahun lalu karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Dia dibebaskan lebih awal pada Desember lalu. Menurut Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, Kujtim "berhasil mengelabui program deradikalisasi sistem peradilan, mengelabui orang-orang di dalamnya dan mendapatkan pembebasan awal."

Ada pun penyerang yang ditembak mati dihukum berdasarkan UU yang menghukum keanggotaan dalam organisasi teroris.

Sebuah pernyataan di Telegram mengungkap bagaimana klaim ISIS tentang salah satu pengikutnya, yang diidentifikasi sebagai Abu Dagnah Al Albany, menggunakan senjata dan senapan mesin untuk menargetkan kerumunan di Wina sebelum ditembak oleh polisi.

Kementerian Dalam Negeri Makedonia Utara mengatakan bahwa, menurut daftar tersangka yang diberikan oleh polisi Austria, dua warga negara ganda itu dicurigai terlibat dalam serangan di Wina.

Kementerian Makedonia berjanji akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang Austria.

Pihaknya mengatakan bahwa kedua tersangka yang diidentifikasi sebagai AG dan UA lahir di Austria.

Sementara di Swiss, polisi mengumumkan penahanan dua pria Swiss berusia 18 dan 24 tahun di dekat Zurich, dengan mengatakan, "Ada hubungan antara dua orang yang ditangkap dan tersangka saat ini sedang dalam penyelidikan."

Nehammer mengatakan bahwa 1.000 personel keamanan telah dikerahkan untuk perburuan itu sementara negara-negara tetangga juga telah menawarkan bantuan.

Polisi mengendalikan seseorang saat mereka berpatroli di pusat kota Wina pada 2 November 2020, menyusul penembakan di dekat sinagoga. (DAILY MAIL)

Mendagri Austria itu juga mengatakan bahwa seorang petugas polisi berusia 28 tahun yang terluka dalam serangan itu tidak lagi dalam kondisi kritis.

Kantor berita Austria APA, mengutip Juru bicara Asosiasi Kesehatan, melaporkan bahwa tujuh dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis yang mengancam jiwa.

Halaman
12


Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer