Beda Pendapat Soal Penanganan Covid-19, Donald Trump: Jika Anda Memilih Joe Biden, Tak Ada Natal

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump berpose saat rapat umum di Bandara Carson City di Carson City, Nevada, 18 Oktober 2020. Empat penulis nbuku Trump mengulas sikap dan karakter buruk Trump. (MANDEL NGAN / AFP)

Kebijakan itu berlaku mulai Jumat (30/10/2020).

Presiden Emmanuel Macron mengatakan negara itu berisiko "kewalahan oleh gelombang kedua yang tidak diragukan lagi akan lebih sulit daripada gelombang pertama".

Jerman juga mulai memberlakukan lockdown.

Meski tak seketat Prancis, restoran, bar, pusat kebugaran dan teater, akan ditutup mulai Senin.

Kabar itu dibagikan langsung oleh Kanselir Angela Merkel.

Infeksi Meningkat di Eropa

Baca: Deklarasi Koalisi Relawan Vaksin Diharapkan Dapat Bantu Penanggulangan Covid-19

Memang infeksi meningkat tajam di seluruh Eropa.

Inggris misalnya, yang mengumumkan 310 kematian baru dan 24.701 kasus baru pada Rabu (28/10/2020).

Di Inggris, sebuah studi baru menunjukkan hampir 100.000 orang tertular virus setiap hari, menekan pemerintah untuk mengubah kebijakan dari pendekatan regional.

Di Prancis, kematian harian akibat Covid-19 berada pada level tertinggi sejak April.
Pada Rabu, 36.437 kasus baru dan 244 kematian telah dikonfirmasi.

Pejabat kesehatan Jerman mengatakan pada Kamis, 89 orang lainnya telah meninggal dalam 24 jam terakhir, dengan rekor 16.774 infeksi.

"Kami berada dalam gelombang kedua," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Menurutku Natal tahun ini akan menjadi Natal yang berbeda."

Apa yang dilakukan Prancis dan Jerman?

FOTO HANYA ILUSTRASI: Kepolisian Italia bentrok dengan massa dari militan partai Forza Nuova selama protes anti-kebijakan lockdown oleh pemerintah yang ingin menahan penyebaran COVID-19, di pusat Piazza del Popolo, di Roma, Italia pada 24 Oktober 2020. (Andreas SOLARO / AFP)

Baca: Ibu di Baubau Gugat Gugus Tugas dan RSUD, Mengaku Dirugikan saat Dinyatakan Positif Covid-19

Macron mengatakan bahwa di bawah aturan baru, orang perlu mengisi formulir untuk bisa meninggalkan rumah mereka, seperti yang diminta dalam penguncian awal pada bulan Maret.

Pertemuan sosial dilarang di Prancis.

Tapi dia menjelaskan bahwa layanan publik dan pabrik akan tetap buka.

Baginya, hal itu adalah penekanan bahwa ekonomi "tidak boleh berhenti atau runtuh".

"Seperti semua tetangga kami, kami tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba," kata Macron.

Perdana Menteri Jean Castex mengatakan kepada parlemen pada hari Kamis bahwa semua siswa yang berusia enam tahun ke atas harus memakai masker di kelas "untuk melindungi semua anak, guru dan orang tua kita".

Hingga saat ini, masker hanya wajib untuk siswa berusia 11 tahun ke atas.

Halaman
123


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer